Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia

Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia
Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia

Dalam pameran ini juga ditampilkan profil Delina Darusman-Gala. Delina dikenal sebagai fashion blogger Muslim pertama di Australia yang juga sukses menjalankan bisnis fesyen secara online.

Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia
Pameran bertajuk “Faith Fashion Fushion” yang mengusung tren busana santun untuk perempuan Muslim di National Archives of Australia di Canberra, ACT, Australia, pada akhir Mei 2016. (Foto: KOMPAS.com/Caroline Damanik)

Dalam postingannya di media sosial, dia kerap memberikan inspirasi dan tips untuk memadumadankan busana dan aksesori tetapi tetap terlihat santun sebagai perempuan Muslim. Dari aktivitasnya itu, Delina berhasil membangun komunitas fesyen online untuk kalangan perempuan Muslim.

Berbagai profil perempuan Muslim di Australia dan busana santun karya para desainer yang dipajang di pameran ini meraih perhatian para pengunjung, termasuk para wisatawan asal Indonesia.

"Ini satu hal yang menurut saya luar biasa ya apalagi buat generasi-generasi di bawah saya lah ya yang mereka masih kelihatan takut ada rasialis mengenai jilbab (di Australia). Anak saya sempat takut. Tapi begitu dijelaskan di sini keberagaman agama di sini bagus, jadi enggak usah khawatir menggunakan jilbab dan ini harus terus digalakkan,” kata Nita Gilik, warga BSD.

Menurut Nita, seseorang yang berbusana santun bukan berarti tidak bisa modis. Dengan tetap berpegang pada aturan agama, padu padan bisa membuat perempuan muslim juga tampak modis.

“Jangan sampai membentuk terlalu ketat untuk remaja. Berpakaian Muslim masih bisa modis, bisa menampilkan yang beda, tetapi tetap sesuai dengan kaidah yang diajarkan,” tutupnya.

Sementara itu, Laura Anderson, Chairman of the Melbourne Fashion Festival, menambahkan bahwa budaya multikulural sangat memengaruhi tren fesyen di Australia belakangan ini, termasuk dari negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. Ini disebabkan makin tingginya permintaan konsumen yang memang membutuhkan busana-busana santun.

“Perpaduan fussion of culture, gaya hidup dan sejarah dituangkan dalam tekstil modern,” ungkapnya saat ditemui di Melbourne, awal Juni 2016.

Foto Mecca Laalaa Hadid terpampang di tengah ruangan National Archives of Australia di Canberra, ACT, Australia, tempat pameran bertajuk “Faith

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News