Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia

Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia
Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia

Dia lalu melihat dan mengenal banyak desainer yang mulai mendesain untuk para perempuan Muslim meski karya-karyanya belum mudah ditemukan di pusat perbelanjaan.

“Salah satu tren fesyen yang sedang berkembang pesat di Australia adalah tren busana santun. Saya mengenal banyak wanita Muslim di Australia tapi tidak banyak menemukan pakaian untuk mereka (perempuan Muslim) di toko. Jadi ini tempatnya bagi mereka,” ungkap Glynis.

Dia mengatakan, ketika mengumpulkan hasil karya para desainer itu, dirinya takjub karena cakupannya luas, mulai dari pakaian yang kasual, funky, gaun malam, hingga busana kerja.

Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia
Glynis Jones, kurator pameran “Faith Fashion Fushion”. (Foto: KOMPAS.com/Caroline Damanik)

Glynis pun tersadar bahwa para desainer ini adalah potensi yang besar dan karya-karyanya bakal diterima oleh pasar dunia. Lagipula, menurut dia, dalam perkembangannya, tren busana santun tidak hanya menyasar perempuan Muslim, tetapi juga perempuan dari kepercayaan lain yang ingin leluasa bergerak di pantai atau kolam renang.

Meski cakupannya masih belum luas, lanjut Glynis, tetapi sudah ada kelompok desainer di Sydney dan Melbourne yang sukses menjalankan bisnis busana santun, terutama melalui online. Menurut dia, penjualan pada desainer ini meningkat dengan sukses pada beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Glynis menilai, gayung pun bersambut. Pemerintah Australia menunjukkan dukungan kepada para desainer dan bisnis fesyen ini karena tidak hanya terkait dengan hitungan angka penjualan tetapi juga semangat toleransi di Australia.

"Saya pikir pemerintah Australia telah melihat pentingnya industri fesyen (busana santun) ini di Australia. Saya bisa melihatnya sebagai potensi karena ini menyasar pasar global. Pemerintah Australia telah mendukung sejumlah perancang busana Muslim untuk memamerkan karya mereka di luar negeri, seperti di Indonesia,” ungkapnya.

Selain Mecca, ada pula profil perempuan lain yang diangkat dalam pameran ini, seperti Susan Carland, dosen di Monash University, serta Amna Karra-Hassan dan Lael Kassem, pemain perempuan di klub profesional football di Australia.

Foto Mecca Laalaa Hadid terpampang di tengah ruangan National Archives of Australia di Canberra, ACT, Australia, tempat pameran bertajuk “Faith

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News