Melawan Radikalisme dengan Moral Ideologi Pancasila

Melawan Radikalisme dengan Moral Ideologi Pancasila
Benny Susetyo (kanan) foto bareng Ketua MPR Zulkifli Hasan (tiga kanan) dan sejumlah tokoh. Foto: Humas MPR

Aktivis dan Pemerhati Sosial Rapindo Hutagalung seharusnya pemerintah menindak tegas gerakan anarkis dan terorisme.

"Eksistensi kehadiran Pemerintah harus terasa ditengah masyarakat dengan penegakan aturan berbangsa dan bernegera," kata Rapindo.

Radikalisme dan toleransi di negara ini dari aspek sosial disebabkan oleh kondisi mayoritas dan minoritas.

"Seharusnya di dalam masyarakat tidak perlu diprogandakan antara minoritas dan mayoritas yang terjadi pemisahan," ujarnya.

Rapindo menambahkan bahwa bentuk diskriminasi juga dirasakan dalam kebijakan, ijin rumah ibadah, dan lainnya. Bentuk diskiriminasi ini menjadi akar masalah yang menimbulkan kebencian di dalam masyarakat.

"Diskriminasi ini akan mewujudkan sikap intoleransi terhadap kelompok lain yang berbeda dan menganggap kelompoknya paling benar," jelasnya.

Kurangnya edukasi terhadap agama yang benar sehingga menjadikan sikap intoleran menurut Rapindo.

Hal lain disampaikan oleh Centre of Sustainable Nusantara Buddhism, Surtisno Wijaya Kusuma. Menurutnya, radikalisme bertentangan dengan cita-cita bangsa yang ingin terus maju dalam kebinnekaan. Tantangan bangsa ini ada dua yaitu membina bangsa, tetapi juga ada bina negara.

Setelah reformasi yang menjadi masalah adalah kurangnya moral Ideologi Pancasila khususnya bagi generasi muda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News