Melihat Lebih Dekat Rumah Lee Kuan Yew yang Disengketakan Anak-anaknya

Melihat Lebih Dekat Rumah Lee Kuan Yew yang Disengketakan Anak-anaknya
Rumah mendiang PM pertama singapura Lee Kwan Yew. Foto: Chahaya Simanjuntak/Batam Pos/JPG

Saat saya mencoba ingin melihat sisi rumah dengan mendekati pagar samping, Syech tiba-tiba mengatakan "Kamu mau saya foto di depan rumah ini? Mumpung belum dihancurkan. Dua anak Mr Lee menuntut rumah ini dihancurkan sesuai wasiat ayah mereka. Padahal ini salah satu rumah bersejarah," ungkapnya.

Menuju kawasan Oxley Road ini, bisa ditempuh menggunakan Mass Rapid Transit (MRT) dari Harbour Front, menuju stasiun Dhoby Ghaut, lalu interchange menuju Somerset. Dari Somerset Road, lanjut berjalan kaki sekitar 600 meter melewati Penang Road, lalu belok kanan ke persimpangan masuk Oxley Road. Jaraknya sangat dekat, hanya sekitar 500 meter dengan sentral pusat perbelanjaan Orchard Road.

Komplek rumah almarhum Lee Kuan Yew ini sendiri berada di antara perempatan Oxley Rise dan Eber Road. Hujan deras yang mengguyur Singapura, Jumat (23/6) pagi kemarin tidak berlangsung lama. Sesampai di Somerset, gerimis tidak menyurutkan langkah untuk segera tiba di rumah yang disengketakan tersebut. Sempat khawatir tak bisa masuk karena ada tanda "End of restricted zone", tapi karena melihat seorang pria masuk ke kawasan tersebut, saya pun ikut-ikutan berjalan di belakangnya.

Dari simpang masuk, rumah ini menjadi rumah ke empat melewati kondominium Oxley Mansion, Villa Madeleine, dan satu rumah kaca. Semua deretan rumah dengan rumah yang disengketakan ini masih model lama. "Kamu mau ke bungalow 38 Oxley? Iya, sudah benar. Ini jalan our first prime minister," jawab James Goh ketika memastikan rute kepadanya. Dia seorang warga yang tinggal di Tanah Merah, dan sedang ada urusan ke Oxley Rise.

Meski pun tidak ada penjagaan dari pihak berwajib, sangat sulit melihat ke dalam rumah yang berjarak 6,6 kilometer dari Pelabuhan Harbour Front tersebut. Setelah pagar, rumah dengan atap genteng tersebut masih ditembok zigzag menggunakan bata merah yang sudah lumutan dengan beberapa tanaman rambat di dindingnya. Tembok bata itu, tingginya sejajar dengan pagar.

Jadi, dari balik pagar, pengunjung dari luar hanya dapat melihat taman depan dengan beberapa tanaman hijau yang di tengahnya ada kolam ikan kecil. Taman itu juga tak terawat. Airnya keruh kehitaman dipenuhi lumut dan jentik. Pot bunga yang terbuat dari semen ada di sekitar taman berbatu. Di atasnya ada satu tangkai jaring pembersih kolam yang diletakkan begitu saja.

Makin penasaran, Batam Pos pun mencoba melihat kondisi rumah dari sebelah kiri, dengan melompat parit rumah tetangga di sebelahnya yang juga berdesain lama. Hanya terlihat dinding bagian samping saja karena tertutup tembok. Demi melihat secara keseluruhan rumah tersebut, akhirnya menyeberang dan memanjat dinding taman rumah di depannya.

Bagian depan rumah Lee Kuan Yew itu pun terlihat jelas. Ada beberapa lampu putih yang tergantung di garasi dan teras yang dihubungkan dengan tangga. Dari cat rumah yang mayoritas putih dan ornamen yang sedikit di teras tersebut, bisa dilihat, semasa hidupnya Lee Kuan Yew termasuk pribadi yang sederhana dan mencintai alam.

Rumah nomor 38 di Jalan Oxley, rumah yang sangat familiar bagi warga Singapura. Betapa tidak, di rumah tersebutlah sejarah pembentukan awal partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News