Melihat Lebih Dekat Rumah Lee Kuan Yew yang Disengketakan Anak-anaknya

Melihat Lebih Dekat Rumah Lee Kuan Yew yang Disengketakan Anak-anaknya
Rumah mendiang PM pertama singapura Lee Kwan Yew. Foto: Chahaya Simanjuntak/Batam Pos/JPG

Dilansir dari The New Straits Times, Lee Hsien Loong pada 2011 telah mengungkapkan keinginannya ini kepada sang ayah.

Konflik internal keluarga ini pun kini menjadi konsumsi publik dari berbagai usia di Singapura. Beberapa warga yang ditemui sangat menyayangkan jika rumah Oxley Road dirobohkan. Adalah Nyonya Tioh, 68, dan rekannya Ng Bee Lian,70, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kasus tersebut.

"Saya pikir saudara perempuannya dan adik laki-lakinya ingin merobohkan rumah itu. Kasihan ya, all things because money," ungkap Nyonya Tioh.

Dalam perjalanan kami menuju Orchard Plaza, ia mengungkapkan masih ingat jelas bagaimana dulu kerasnya Lee Kuan Yew dalam membangun Singapura dari negara kumuh menjadi negara yang maju saat ini.

"Itu rumah bersejarah. Saya sudah lama tahu itu rumah dari anak-anaknya. Sekarang ayahnya mati, anak-anaknya mau menghancurkan. Sedih, ketika sejarah dihilangkan, kamu tahu, hancurlah sebuah negara. Tapi bagaimana pun, apa yang terbaik buat mereka saja. Itu urusan pribadi mereka," ujarnya.

Sebelum berpisah, ia sempat mengungkapkan keinginannya untuk mendatangi rumah tersebut. "Saya harus ke sana, sebelum dirobohkan. Oh ya kalau mau tahu lebih banyak lagi, kamu baca saja koran beberapa hari ini," tutupnya.

Hingga saat ini, status rumah tersebut masih belum mempunyai keputusan tetap dan masih dalam pembahasan komite. (chy)


Rumah nomor 38 di Jalan Oxley, rumah yang sangat familiar bagi warga Singapura. Betapa tidak, di rumah tersebutlah sejarah pembentukan awal partai


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News