Memahami Keberagaman Melalui Seni Budaya

Memahami Keberagaman Melalui Seni Budaya
Anggota MPR RI Muslim Ayub, Karo Humas MPR Siti Fauziah, dan Asisten I Pemprov Aceh, Rahmat Fitri Hadi menabuh Rata’i (sejenis rebana) sebagai pertanda pagelaran seni budaya dimulai, Sabtu (6/7) malam. Foto: Humas MPR

jpnn.com, BANDA ACEH - Pagelaran Seni Budaya (PSB) Nasional yang digelar di Taman Seni Budaya Kota Banda Aceh, Sabtu (6/7) malam berlangsung meriah. Kesenian tradisional yang mewakili tiga kateristik wilayah di Provinsi Aceh yaitu Aceh pesisir, Aceh Tengah (pegunungan), dan Aceh Kepulauan, tampil menarik.

Ada tari Saman dan tari Ratu Juro (tarian saman yang pemainnya semua perempuan), tari Guel (semacam tari persembahan), ketiganya adalah kesenian tradisional Gayo (Aceh Tengah).

Lalu tarian Seudati, kesenian tradisional asal Pidi (Aceh Pesisir), dan tari Likok Pulo, mewakili Aceh Kepulauan. Dan, satu lagi kesenian yang tampil malam itu, Puisi.

“Pagelaran seni budaya di Banda Aceh ini diinisiasi oleh Anggota MPR RI Fraksi PAN, H. Muslim Ayub,dan diselenggarakan oleh MPR,” ungkap Kepala Biro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah, dalam sambutannya pada acara pembukaan Pagelaran Seni Budaya Nasional di Gedung Pertemuan, Taman Seni dan Budaya Kota Banda Aceh, Sabtu (7/7/2019) malam.

BACA JUGA: Merawat Persatuan dengan Seni Budaya Bernuansa Islami

Pagelaran seni budaya ini dibuka oleh Muslim Ayub, mewakili pimpinan MPR, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Selanjutnya, Muslim Ayub, Siti Fauziah, dan Rahmat Fitri Hadi (Asisten I bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemprov Aceh) secara bersama-sama menabuh Rata’i (sejenis rebana) sebagai pertanda pagelaran seni budaya dimulai.

Acara pagelaran seni budaya ini diawali munculnya tujuh penari (dua pria dan lima perempuan) dari belakang panggung. Nyanyian dalam bahasa Aceh terasa menyayat didendangkan dua penyanyi (perempuan dan pria) diiringi musik tradional, dan para penari pun berada dalam komposisi apik.

Dua penari pria seraya mengibas-ngibaskan kain kerawang (songket Gayo) maju ke depan panggung dan mengambil posisi di depan para tamu kehormatan. Sedangkan lima penari perempuan tetap di atas panggung. Perhatian memang tertuju ke arah dua penari pria, yang dalam gerakannya sekali-sekali memberi penghormatan pada para tetamu yang hadir.

Pagelaran Seni Budaya (PSB) Nasional yang digelar di Taman Seni Budaya Kota Banda Aceh, Sabtu (6/7) malam berlangsung meriah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News