Membangkitkan Kembali Kejayaan Bawang Putih di Wonosobo

Membangkitkan Kembali Kejayaan Bawang Putih di Wonosobo
Lahan pertanian bawang putih di Wonosobo. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, WONOSOBO - Bawang putih pernah berjaya di Wonosobo pada tahun 1990-an. Di Desa Kalikuning, Kecamatan Kalikajar pernah tertanam bawang putih seluas 200 hektar. Hampir semua petani di dusun itu menanam bawang putih.

Dulu sejauh mata memandang, tampak hamparan bawang putih menghiasi. Dalam lima hari, dilakukan pengiriman bawang putih dua kali dengan jumlah minimal sepuluh truk per pengiriman. Bawang putih dipasarkan ke Pasar Kalikuning dan sebagian lagi dibawa ke Jakarta, Bandung, Lampung, Medan, NTB, dan Kalimantan.

Namun seiring maraknya bawang impor dengan harga yang lebih murah, bawang lokal menjadi kalah. Banyak petani yang gulung tikar dan beralih ke sayuran lain, tembakau dan kopi. Semakin lama petani bawang putih semakin tak tampak lagi.

Pada 2017, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencanangkan program Swasembada Bawang Putih Tahun 2021. Salah satu upaya untuk mencapai program tersebut adalah dengan pemenuhan wajib tanam dan wajib menghasilkan/berproduksi bawang putih bagi importir.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 38 Tahun 2017, setiap importir diwajibkan memproduksi bawang putih sebanyak 5 persen dari kuota Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang diberikan. Kegiatan wajib tanam bawang putih ini dapat dilakukan secara swakelola maupun dengan kerjasama dengan petani.

Salah satu lokasi kerjasama antara importir dengan petani adalah di Kabupaten Wonosobo. Mulai tahun 2018 ini, importir bekerjasama dengan para petani di Wonosobo untuk penanaman bawang putih secara business to business. Saat ini sudah ada kurang lebih 8 hektar pertanaman bawang putih hasil kerjasama.

Seiring dengan banyaknya importir yang akan bekerjasama dengan petani Wonosobo, luas tanam bawang putih di yakini akan terus meningkat. Harapannya, kelak semua petani mau menanam bawang putih lagi sehingga kejayaan bawang putih bangkit kembali dan program swasembada bawang putih tercapai.

Menurut Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Abdul Munir, potensi lahan bawang putih yang tersedia di Wonosobo mencapai 2.800 hektar. “Kami menyambut baik importir yang akan bekerjasama dengan petani. Kami sebagai fasilitator hanya akan merekomendasikan kelompoktani yang mempunyai komitmen tinggi untuk melaksanakan kerjasama wajib tanam ini. Kami berharap agar petani untung, tetapi jangan sampai juga petaninya yang justru mangkir,” ujar Abdul Munir.

Mentan Amran Sulaiman mencanangkan program swasembada bawang putih tahun 2021, salah satu lokasinya adalah di Wonosobo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News