Membangun Tanpa Menggusur

Oleh Dahlan Iskan

Membangun Tanpa Menggusur
Dahlan Iskan di Konya, Turki. Foto: disway.id

“Sekarang sudah terlalu sore. Tiba di sana sudah agak gelap. Besok saja. Biar bisa melihat dengan jelas,” tambahnya.

Sore itu kami memilih makan. Saya minta dicarikan makanan khas Konya yang paling enak. Omar membawa saya ke arah pinggiran kota. Ke arah gunung.

Ia mengajak saya melewati real estate kelas atas. Yang rumah-rumahnya satu lantai. Maksimum dua lantai.

“Ini kompleks palace,” katanya. Saya pun minta penjelasan apa yang ia maksud dengan palace. Yang pengertian saya adalah istana. Apakah ada istana di kawasan itu.

Ternyata orang Konya berbeda. Rumah-rumah satu atau dua lantai seperti itu disebut palace. Rumahnya orang kaya. Padahal kalau saya perhatikan biasa saja.

Perumahan seperti itu banyak di Indonesia. Rumahnya dua lantai. Tanahnya sekitar 400 meter persegi.

Di Jakarta perumahan seperti itu masih dianggap kelas menengah. Belum bisa disebut palace.

Di Indonesia jauh lebih banyak rumah yang justru bisa dikategorikan palace beneran. Kesimpulan saya: golongan yang terkaya di kota ini tidak seberapa kaya.

Asumsi saya: setiap kota pasti memiliki kawasan slum. Daerah kumuh. Daerah miskin. Dengan perumahan gembelnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News