Membedah Fungsi Alsintan Kultivator Andalan Kementan

Membedah Fungsi Alsintan Kultivator Andalan Kementan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Foto: Kementan

Kultivator pada umumnya berupa mempunyai tenaga sendiri (self-propelled) atau ditarik menggunakan traktor roda dua atau traktor roda empat.

Pada traktor roda dua, kultivator terpasang kaku dan digerakan dengan transmisi dari mesin utama traktor.

Pada traktor roda empat, kultivator terpasang pada three poin hitch dan digerakkan oleh power tak-off.

Di negara berkembang, kultivator yang tidak berpenggerak dapat ditarik oleh hewan pekerja.

Sistem pengolahan tanah terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan seberapa banyak residu tanaman yang diangkat dari lahan pertanian.

"Di Amerika Serikat, sejak tahun 1997, sistem pengolahan tanah konservasi semakin banyak digunakan karena menghemat banyak waktu, energi, tenaga kerja, dan biaya," ungkapnya.

Selain itu, pengolahan tanah konservasi berarti semakin sedikit mesin pertanian yang bergerak di atas lahan pertanian sehingga mencegah pemadatan tanah.

Namun, semakin sedikit tanah yang dibalikkan, semakin sedikit pula cahaya matahari dan udara yang menyentuh tanah bagian dalam.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) terus melakukan program mekanisasi melalui alat mesin pertanian (alsintan).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News