Membedah Kekuatan Adidaya Ulama

 Membedah Kekuatan Adidaya Ulama
Direktur Strategi dan Analis Data Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API), Fadlin Guru Don. Foto: Ist for JPNN.com

Buktinya, beberapa bulan yang lalu Pesaudaraan Alumni 212 telah berhasil merumuskan beberapa nama yang akan di usung untuk menjadi Capres dan Cawapres melalui Rakornas PA 212. Selain Imam Besar Habib Rizieq Shihab, Prabowo Subianto berada pada urutan kedua yang kemudian diusung menjadi Capres di tahun 2019, ini jelas bahwa ulama memiliki misi besar untuk mengganti presiden.

Sosialisasi dan konsolidasi pun terus digelar. Demi memperkuat keputusan Rakornas PA 212, melalui gerakan Nasional pengawal Fatwa Fatwa Ulama (GNPF Ulama), ulama kembali melakukan Ijtimak pada hari Jumat 27 Juli 2018 beberapa hari lalu. Acara yang dihadiri oleh 600 Ulama dan Tokoh Nasional dari seluruh propinsi di Indonesia tersebut, terdapat sejumlah keputusan yang telah dirumuskan termasuk poin utamanya adalah merekomendasikan kepada Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan dua nama sebagai Calon Presiden yaitu Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.

Jika penulis bisa memberikan perumpamaan, bahwa ini adalah sumbu Bom Atom yang sudah mulai dinyalakan. Ibarat kata, sumbu panjang yang terus menyala hingga meletus darrr di tahun 2019. Penulis tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi semua ini sudah sangat terang dimata kita. Silakan saja beropini, silakan saja beralibi, tetapi kita akan mengetahui kebenarannya nanti bahwa di 2019 adalah kemenangan milik umat. Wallahu A’lam Bishawab.

“Takutlah jika kau melawan kebenaran, berhentilah jika itu salah, karena benar dan salah dua sisi yang berbeda yang bilamana kau tidak cermat, maka kau telah menjerumuskan dirimu sendiri."

Munculnya nama Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi momok baru bagi kubu pemerintah Jokowi. Dari gestur dan auranya ada semacam rasa takut yang sengaja dipendam, berusaha kuat namun jiwa sudah remuk, bersuara lantang padahal itu trik untuk menutupi kegalauan.

Ulama adalah pewaris para Nabi. Perintah Agama adalah harga mati. Sudah pasti keyakinan umat tidak bisa digeser dengan dalih apapun. Mandat Cawapres kepada UAS membuat pihak lawan geger dan sangat ketakutan. Tidak adalagi ketakutan yang lebih besar selain melawan ulama yang sudah tertanam kepercayaan dihati rakyat atau umat Islam.

Ustaz Abdul Somad seakan-akan seperti panglima super hero, yang hadir dengan panji-panji kebenaran yang memiliki tugas untuk memberantas kejahatan. Sehingga rakyat merasa terlindungi dari marginalisi dan ketidakadilan.

Saat ini rakyat sedang bermunajat dan berdoa agar UAS dikuatkan untuk menerima mandat menjadi Cawapres. Ada keyakinan bahwa jalan satu-satunya hanya kekuatan Cawapres UAS yang mampu mewujudkan misi ganti Presiden. Pada Kondisi yang berbeda sudah pasti membuat pihak petahana tidak tidur demi sibuk merancang dan mendesain strategi dalam menerima tantangan dari kubu oposisi dan ulama.

Desain politik sudah terbangun, pembentukan koalisi hampir selesai, lalu apa yang harus ditunggu oleh rakyat?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News