Membedah Strategi Maut Kementan Tambah LTT di Sumut

Membedah Strategi Maut Kementan Tambah LTT di Sumut
Dirjen PSP Sarwo Edhy (topi merah). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MEDAN - Guna menambah luas tambah tanam (LTT) padi di Sumatera Utara (Sumut), Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) memiliki beberapa rencana aksi.

Dirjen PSP Sarwo Edhy mengatakan, upaya pertama, yakni percepatan pengolahan lahan setelah panen.

Kemudian optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian yang terdapat di kelompok tani maupun Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) atau Brigade.

Kedua, melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh pihak di tingkat lapangan, yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), TNI, dan petani.

"Aksi berikutnya adalah mempercepatan pengadaan dan penyaluran benih padi bantuan, baik melalui APBD dan APBN dan melakukan optimalisasi pemanfaatan bantuan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT),” terang Sarwo Edhy, Minggu (13/10).

Selain itu, penanggung jawab Upaya Khusus (Upsus) Provinsi Sumut ini menjelaskan, Kementan juga mempercepat waktu tanam padi selama Oktober-Desember 2019 di lahan-lahan yang bisa ditanami padi gogo, seperti di tegalan-tegalan dan tumpang sari di perkebunan.

Penambahan LTT tersebut diperlukan karena selama periode Oktober hingga September 2018 -2019 Provinsi Sumut mengalami defisit lahan sebesar 150.289 hektar (ha) dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

"Beberapa penyebab defisitnya realisasi tersebut adalah berkurangnya luas baku lahan sawah dari 428.961 ha data BPS menjadi 245.953 ha data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)," terang Sarwo.

Guna menambah luas tambah tanam (LTT) padi di Sumatera Utara (Sumut), Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) memiliki beberapa rencana aksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News