Menakar Geliat Pertumbuhan Ekonomi Jokowi

Menakar Geliat Pertumbuhan Ekonomi Jokowi
Presiden Joko Widodo di Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya. Foto: Biro Pers

Konsep yang diperlihatkan Desa Umbul Ponggok patut dicontoh. Pendapatan Rp 14 miliar per tahun tentu tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak ada yang salah jika konsep itu ditiru desa-desa lain di Indonesia.

Faktor lain adalah pemerintah harus memaksimalkan dana bantuan sosial, terutama Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp 34,4 triliun.

Keluarga yang masuk ke dalam daftar penerima PKH harus dipastikan agar menerima setiap rupiah alokasi dana tersebut.

Kemudian untuk investssi, terobosan demi terobosan pemerintahan Jokowi-JK sudah berada dalam jalur yang tepat. Pemangkasan perizinan di tingkat pusat dan daerah hendaknya tidak hanya di atas kertas.

Sering kali terdengar keluhan dari investor bahwa pemerintah daerah selalu mempersulit penerbitan izin. Kasus yang melibatkan pengembang Meikarta dan pemerintah Kabupaten Bekasi menjadi salah satu bukti betapa perizinan masih rawan diperjualbelikan.

Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun penegak hukum lainnya dalam membongkar praktik serupa patut diapresiasi.

Sebab dengan demikian investor pun memiliki ketenangan dalam berinvestasi. Muara dari itu semua adalah peningkatan realisasi investasi di berbagai daerah tujuan investor.

Apabila semua berjalan sesuai rencana, maka target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen bukanlah sesuatu yang mustahil untuk digapai. Semoga. (jos/jpnn)


Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara resmi menginjak usia empat tahun pada 20 Oktober 2018.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News