Menaker Jelaskan Tiga Tantangan Bangsa

Buka Puasa Bersama Masyarakat Bekasi, Menaker Jelaskan 3 Tantangan Indonesia

Menaker Jelaskan Tiga Tantangan Bangsa
Menaker Hanif Dhakiri saat berbuka puasa bersama warga Bekasi. Foto: Istimewa

Akses pendidikan vokasi terus ditingkatkan. Misalnya di Kemnaker ada BLK atau BBPLK Bekasi.  Dulu kalau mau masuk BLK, syaratnya harus lulusan SMA atau sederajat. Tapi sekarang dibebaskan tanpa persyaratan.

"Meski usia 50 tahun dan sedang tidak bekerja bisa ikut BLK. Tak peduli usia berapa, pendidikan apa, siapa yang butuh skill, butuh ketrampilan, butuh kompetensi bisa datang ke BLK Pemerintah," katanya.

Menaker Hanif mengatakan, pelatihan gratis yang disediakan BLK pemerintah tersebut akan memberikan berbagai kejuruan. Mulai dari kejuruan otomotif, listrik,  AC, jahit menjahit, fesyen, animasi.

"Akses lebih dibuka untuk memastikan angkatan kerja lulusan SD/SMP 60 persen  tadi mendapatkan skill dan ketrampilan yang lebih baik," katanya.

Selain akses dan mutu pelatihan vokasi atau kerja yang disediakan pemerintah, pihaknya juga menyiapkan dua kebijakan sosial yakni pendanaan pelatihan.

Intinya agar pelatihan kerja agar ada pendanaannya lebih besar dari pemerintah atau skill development fund (SDF). Kedua, bantalan sosial untuk korban PHK atau unemployment benefit (UB).

"Dua kebijakan sosial itu penting karena pekerjaan di masa depan juga berubah. Salah satunya karena didorong perkembangan teknologi informasi yang juga cepat," ujar Menteri Hanif. (jpnn)


Tiga tantangan bangsa Indonesia setiap periode yang dihadapi adalah masalah kemiskinan, pengangguran, ketimpangan sosial.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News