Menangis Histeris! Siti Aisyah Memeluk Erat Jenazah Suaminya

Menangis Histeris! Siti Aisyah Memeluk Erat Jenazah Suaminya
Keluarga Sahlan memanjatkan doa di rumah duka Dusun Krajan, RT 02/ RW 04, Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (12/7). Foto: KRIDA HERBAYU/RADAR BANYUWANGI/JPNN.com

Di tengah perjalanan turun (sekitar 5 meter dari tanah), kelapa muda yang tertinggal tadi jatuh tepat mengenai ubun-ubun Sahlan.

"Begitu ketiban kelapa, Sahlan langsung terpental dan jatuh ke tanah dengan ketinggian 5 meter,'' ujar Salimin, 40, teman Sahlan yang ikut menunggui di bawah.

Salimin dan Buang (teman lainnya) sempat memberikan pertolongan dengan memberikan air minum. Saat itu, Sahlan masih bernapas.

Sesaat kemudian, tubuhnya lemah dan dingin. Sahlan pun mengembuskan napas terakhirnya di kebun kelapa. "Jatuhnya cukup keras. Kelapa muda yang jatuh cukup berat. Beratnya sekitar 4 Kg,'' ujar Buang, 40, warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kalipuro tersebut.

Selanjutnya, tubuh Sahlan langsung dibawa ke rumah duka, tak jauh dari rumahnya. Pemilik kebun kelapa Ilyas ikut mengantar jasad Sahlan ke kediaman korban.

"Ketinggian pohon sekitar 10 meter. Meninggalnya Sahlan langsung kita kabarkan ke warga Bulusan,'' kata Ilyas, sang pemilik kebun kelapa.

Siti Aisyah, 38, istri Salman menyambut jenazah dengan tangisan histeris. Dia tidak bisa membendung air mata begitu melihat jasad suaminya tiba.

"Ini sudah takdir yang harus diterima oleh suami saya,'' saya," ucap Aisyah sembari memeluk erat jenazah suaminya.

Sahlan alias Heri, 47, warga Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jatim kemarin tewas mengenaskan setelah tertimpa kelapa di sebuah kebun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News