Menangkan Simpati Berkat Kekuatan Pribadi

Setelah Tiada, Chavez Terus Dikenang Sejarah

Menangkan Simpati Berkat Kekuatan Pribadi
Seorang anak kecil memegang lilin di depan poster Presiden Venezuela Hugo Chavez yang dipajang di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/4) malam. Foto: Ade Sinuadji/JPNN
Saat berkuasa, Chavez pun mengalirkan pendapatan dari minyak Venezuela untuk serangkaian inisiatif dan program kesehatan, pendidikan, serta mengatasi kemiskinan yang dikenal sebagai misiones. Dia pun membuka supermarket bersubsidi dan klinik-klinik kesehatan di kantong-kantong atau wilayah miskin di Venezuela. Kebanyakan klinik itu menggunakan tenaga medis asal Kuba.

 

Hasilnya, selama 1998-2006, warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Venezuela telah turun dari 50,4 persen menjadi 36,3 persen. Data statistik itu tercatat di Databank Bank Dunia. Angka kematian bayi juga turun dari 20,3 per seribu kelahiran saat Chavez mulai berkuasa menjadi 12,9 persen pada 2011.

 

Akses atas pendidikan di negeri berpenduduk 29 juta jiwa itu juga meningkat. Menurut data UNESCO, jumlah anak yang menikmati pendidikan menengah meningkat dari 48 persen pada 1999 menjadi 72 persen pada 2010. Dengan kebijakannya, yang didukung kekuatan kepribadiannya itu, Chavez berhasil meraih simpati warga Venezuala, terutama kalangan menengah bawah.

 

Di luar Venezuela, dia selalu dikenang. Dikenal vokal dan tak punya kemampuan diplomasi, Chavez acap menyerang AS. Saat berpidato di forum Sidang Umum PBB pada 2006, dia menyebut pemerintahan Presiden George Walker Bush sebagai "setan".

 

CARACAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez, 58, akan selalu diingat dalam sejarah. Setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya, tokoh kharismatik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News