Menanti Sihir Si Kutu Mengangkat Trofi Jagat

Oleh M. Misbakhun*

Menanti Sihir Si Kutu Mengangkat Trofi Jagat
Kapten Timnas Argentina Lionel Messi. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Saat babak perempat final yang mempertemukan Argentina vs Belanda, peran sentral Messi begitu kentara. Satu atau dua pemain Belanda belum cukup untuk mengawal pergerakan Messi.

Tidak jarang, ada tiga hingga lima pemain Belanda harus mematahkan gerak gesit pemain dengan tinggi badan 1,69 meter itu. Ketika Messi membawa bola, pertahanan lawan harus benar-benar terjaga.

Messi menjadi pemain hebat dengan daya magis luar biasa ketika bola di kakinya. Kemampuannya dalam dribbling membuat pemain lawan kesulitan merebut bola dari kakinya.

Memang ada celah untuk mematikan gerakan Messi, yakni melalui intersep. Pemain lawan harus sebisa mungkin memotong aliran bola kepada mantan pemain Barcelona itu.

Namun, begitu memperoleh bola, Messi -dengan skilful dribbling- bisa melewati tiga hingga enam pemain lawan, lalu menusuk lini pertahanan musuh. Biasanya, Messi sangat jeli melihat kawan yang dalam posisi menguntungkan untuk mencetak gol.

Gol ketiga Argentina saat laga antara Tim Tango melawan Kroasia pada babak semifinal Piala Dunia 2022 lalu adalah bukti kedahsyatan Messi. Memang gol itu dicetak oleh Julian Alvares.

Akan tetapi, gol itu tidak akan tercipta tanpa gerakan individu Messi memainkan bola dari area kiri pertahanan Kroasia. Messi menggiring bola menerobos para bek Kroasia, membuat gerakan yang merepotkan lawan, lalu memberikan umpan matang kepada Alvares.

Mudah saja bagi Alvares yang sudah di depan gawang mengonversikan umpan dari Messi menjadi gol pungkasan di laga tersebut. Walhasil, gol melalui proses dribble run dari tengah lapangan itu menjadi salah satu gol terindah di Piala Dunia 2022.


Dus, adakah terlihat Messi yang berumur 35 tahun menunjukkan penurunan kualitas permaian? Adakah tanda-tanda Messi terlihat kekelahan ketika laga berjalan lebih dari 70 menit?

Membicarakan laga Argentina Vs Prancis tidak bisa dilepaskan dari para pemain kuncinya. Argentina memiliki Messi, Prancis mempunyai Mbappe.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News