Mencegah Penyerangan terhadap Polri, Irjen Fakhiri Evaluasi Penempatan Personel di Daerah Rawan

Mencegah Penyerangan terhadap Polri, Irjen Fakhiri Evaluasi Penempatan Personel di Daerah Rawan
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri. Foto: ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri akan mengevaluasi penempatan personel di daerah rawan untuk mengantisipasi penyerangan yang dapat mengakibatkan gugurnya anggota Polri.

Irjen Fakhiri menegaskan bahwa evauasi itu perlu dilakukan.

Hal itu mengingat banyak wilayah, terutama di daerah pegunungan yang masuk kategori rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akibat adanya kelompok bersenjata.

Jenderal bintang dua Polri itu mengatakan seharusnya paling sedikit ada lima hingga 15 anggota yang bertugas di pos kategori rawan.

Namun, lanjut dia, karena masih terbatasnya personel maka hal itu belum terealisasi.

"Mudah-mudahan dengan penerimaan Bintara Noken Polri, kekurangan personel dapat teratasi walaupun belum menyeluruh mengingat luasnya wilayah Papua, " kata Irjen Fakhiri di Jayapura, Senin (31/5).

Dia berharap para Kapolres yang wilayahnya masuk kategori rawan juga melakukan evaluasi dan memberikan laporan terkait kesulitan yang dialami.

Dengan demikian, Irjen Fakhiri selaku pimpinan dapat mengambil langkah tepat.

Sementara itu, Kamis (28/5) malam Briptu Mario Sanoi yang menjabat sebagai Ka Polsubsektor Oksamol dibunuh orang tak dikenal atau OTK.

Pelaku juga membawa kabur tiga pucuk senjata api.

Dua pucuk diantaranya jenis SS1 beserta amunisi.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan akan melakukan evaluasi penempatan personel di daerah rawan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyerangan terhadap anggota Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News