Mencekam, Puluhan Brimob Mengamuk Lalu Menyerang Asrama Atlet

Mencekam, Puluhan Brimob Mengamuk Lalu Menyerang Asrama Atlet
Mencekam, Puluhan Brimob Mengamuk Lalu Menyerang Asrama Atlet

"Dia akhirnya membukakan pintu," kata Ibnu yang menerima pengakuan Nani, beberapa saat setelah kejadian. Adapun satpam yang melihat monitor CCTV di pintu utama, turut dilumpuhkan ketika naik ke lantai dua. (Baca: Menpora Kutuk Serangan Puluhan Brimob di Wisma Atlet Kaltim)

Rombongan tak diundang itu pun leluasa menggedor setiap pintu kamar. Dimulai dari blok atlet perempuan di lantai dua dan tiga, para penyerbu disebut-sebut mencari ZA dan AD. Setengah jam sebelumnya, dua siswa SKOI itu terlibat cekcok di luar asrama. 

Sial bagi Paulus Renaldy, 17, dan Alvion, 12, alias Piyo yang berada di kamar 411 atau tepat di sebelah kamar Ibnu. Pintu kamarnya hendak didobrak sekitar 10 orang. Renaldy dan Piyo pun sekuat tenaga menahan dari dalam. Tapi, dorongan atlet karate dan panahan itu tak setimpal. Pintu terbuka, Piyo ditarik ke lorong sedangkan Renaldy didorong ke dalam kamar.

Renaldy dikeroyok di depan wastafel. Dia diinjak-injak, dipukuli dengan tangan, dan dihantam helm. "Banyak sekali yang mengeroyok saya," ucap Renaldy ketika ditemui di kamar Cempaka 01 Pria, RSUD AW Sjahranie, Samarinda. Atlet karate kelas tanding 60 kilogram itu menerima 21 jahitan di kepala.

Rekan sekamarnya, Piyo, atlet panahan yang masih duduk di kelas enam SD, dipukuli di luar kamar. Dia menderita memar di beberapa bagian tubuh. Piyo dibolehkan pulang dan hanya mendapatkan rawat jalan.

Di kamar lain, masih di lantai empat, Ashar Ramadan, 16, ikut menjadi bulan-bulanan. Atlet gulat ini dikeroyok sampai pelipis mata sebelah kanannya sobek. Sama seperti Piyo, Ashar hanya mendapat rawat jalan. (Baca: Politikus PPP Sesalkan Aksi Brimob di Kaltim Serang Asrama Atlet)

Seorang siswa yang meminta namanya tak disebutkan, mengatakan beberapa pria mengenakan pakaian dinas serta membawa senjata lengkap. Kelompok penyerang disebut mengincar atlet pria yang bertubuh besar. 

Usut punya usut ternyata yang dicari puluhan Brimob itu adalah dua atlet berinisial AD dan ZA. Sebelumnya, dua siswa tersebut terlibat perkelahian dengan tiga orang yang diduga oknum Brimob. (Baca: Komisi III DPR Desak Penyerangan Puluhan Brimob ke Wisma Atlet Diusut)

TIDUR lelap Muhammad Rizki Al Banjari mendadak berakhir ketika tiga pria berbadan besar sudah berdiri di samping ranjangnya. Teriakan nyaring para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News