Mencoba Berpikir Lebih Tenang

Mencoba Berpikir Lebih Tenang
Foto: Dok.JPNN
Sejak kejadian konflik di Sampang beberapa waktu lalu itu, saya jujur saja sempat tergoncang dan bimbang dengan kabar yang simpang siur dan tidak jelas. Saat usai sidang kabinet, saya sempat membaca running text di televisi bahwa MUI menilai Syiah bukanlah aliran sesat. Saya kaget, dan langsung menelpon MUI dan menanyakan apa benar kabar itu? Pihak MUI menjawab tidak benar dan itu hanya pernyataan pribadi dari salah seorang anggota MUI dan bukan pernyataan dari hasil kesimpulan MUI secara umum.

Ketika ditanya wartawan, saya pun bingung. Akhirnya, saya mulai detik itu memutuskan bahwa jika ditanya mengenai sesat atau tidaknya suatu ajaran agama, saya tidak mau menjawab. Karena apa? Tugas kementerian bukan untuk mencampuri masalah ajaran agama. Kalau mau bertanya mengenai sesat tidaknya suatu ajaran, silahkan tanyakan kepada  majelis ulama dan saya tak mau jawab.


Menurut Anda dimana letak titik kesalahannya? Apakah pendidikan agama di sekolah? Atau mungkin kurikulum pendidikan agamanya yang salah?

Tidak. Menurut saya kurikulum pendidikan agama tidak salah dan tidak akan ditinjau kembali. Saya akan merubah kurikulum hanya untuk peningkatan kualitas agama. Kalau pendidikan agama dituding menjadi biang pembentukan anak radikal dan intoleran, tidak mungkin hanya 0,01 persen yang radikal. Pasti semua masyarakat Indonesia bertindak radikal. Contoh saja, saya dan semuanya ini produk kurikulum pendidikan agama yang ada saat ini. Apa saya dan semuanya bertindak radikal? Kan tidak. Jadi bukan kurikulumnya yang salah.

Perbaikan kurikulum memang diperlukan karena harus seiring dengan terus berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan keagamaan, dan teknologi.  Tapi kalau motivasi perbaikan kurikulum itu berlatarbelakang adanya tindakan radikalisme dan terorisme, itu salah. (cha/jpnn)


RANGKAIAN konflik berbau sensitif sepertinya tak pernah putus di negeri ini. Masalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin di Bogor hingga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News