Mendag Diminta Lobi Tiongkok untuk Terima Hasil Ekspor dari Indonesia
"Bisa saja tetapi seberapa besar lobi itu akan sukses ya perlu dicoba harus begitu. Mereka (China) lebih besar dari kita," kata Azam
Apalagi, kata dia, Indonesia punya perjanjian dengan Tiongkok. Perjanjian itu pun punya payung hukum. "Nah itu bisa dipakai," katanya.
Namun, Indonesia harus memiliki barang yang kompetitif agar China tertarik. Menurutnya, produk Indonesia masih kalah dengan milik Tiongkok.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan di lain kesempatan menilai untuk tingkatkan ekspor pemerintah harus mencari produk yang mempunyai nilai tambah. Juga harus diperhatikan produk yang diolah.
"Sehingga harga jual ekspor lebih tinggi dibandingkan dengam produk mentah. Bisa manufaktur," katanya.
Tetapi itu tergantung dengan negara tujuan ekspor. Kalau bisa, lanjutnya, Kemendag bisa petakan kerja sama dengan Kemenlu. (flo/jpnn)
Kepergian Mendag ke Tiongkok nantinya juga diharapkan mendapatkan kabar positif sehingga kerja sama ekspor Indonesia ke Tiongkok terus meningkat.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- BP2MI Minta Kemendag Meninjau Kembali Aturan Impor Barang Milik PMI
- Kolaborasi Kemendag dan BEDO dalam Program Ekspor NEXT
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok
- PB KAMI Bakal Laporkan Oknum Pejabat Penerima Suap dari Pengusaha Oli Palsu ke KPK