Mendes Klaim Angka Kemiskinan di Desa Turun 4,5 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, angka kemiskinan di desa turun 4,5 persen, sejak digelontorkannya dana desa tiga tahun lalu.
Penurunan terjadi karena dalam pengelolaannya dana desa tidak hanya untuk membangun berbagai infrastruktur, tapi juga menambah penghasilan secara langsung bagi masyarakat. Karena sistem pembangunan menggunakan pola padat karya.
“Angka kemiskinan di desa turun 4,5 persen. Meski kemiskinan di desa masih tinggi, tapi penanganan kemiskinan kini lebih cepat,” ujar Eko di Jakarta, Jumat (23/2).
Penggelontoran dana desa yang nilainya mencapai miliaran rupiah setiap tahun untuk masing-masing desa, juga mampu menurunkan angka kekurangan gizi.
"Dalam tiga tahun ini, dana desa mampu menurunkan stunting (kekurangan gizi,red) hampir 10 persen. Turun dari 37 persen menjadi 27 persen,” ucapnya.
Eko juga mengatakan, penggelontoran dana desa tiga tahun terakhir, mampu menciptakan jalan desa sepanjang 120 ribu kilometer.
Kemudian 1.990 kilometer jembatan, puluhan ribu tempat pendidikan anak usia dini, posyandu, penanganan tanah longsor, drainase dan sebagainya.
Karena itulah, pemerintah, kata Eko kemudian, terus menaikkan besaran dana desa setiap tahun.
Pengelolaan dana desa juga turut mendukung penurunan angka kemisikinan di Indonesia.
- Sekjen Kemendes PDTT: Model Demplot Jadi Keunggulan Program TEKAD
- Percepat Kebangkitan Warga Desa, Perlu Sinergi Dalam Kegiatan Pendampingan
- Menko Muhadjir Mengaku Berat Jika Melakukan Ini
- Gus Muhaimin Apresiasi Upaya Komunitas Jambe Klopo Doyong Jaga Kelestarian Lingkungan
- Gus Halim: Kesigapan Desa Antisipasi Covid-19 Minimalkan Jumlah Korban
- Berbalas Pantun dengan Warga Kaltara, Gus Halim: Adat Istiadat Desa Kekayaan Luar Biasa