Mengaku Dipukul dan Diusir Anak, Nenek 80 Tahun Telantar

Mengaku Dipukul dan Diusir Anak, Nenek 80 Tahun Telantar
Mengaku Dipukul dan Diusir Anak, Nenek 80 Tahun Telantar

Terakhir, kata Sarminah, dia menumpang di rumah anak keduanya. Dari situlah wanita bertubuh kurus itu mendapat perlakukan yang tak menyenangkan. Dia dimaki, dipukul dan diusir lantaran dinilai hanya menjadi beban bagi keluarga putra darah dagingnya itu.

Katanya, nama anaknya itu adalah RD (inisial). Anak kedua dari 5 anaknya. Di rumah itu, dia sudah menumpang selama 2 tahun belakangan. “Dulunya aku nginap di rumah anakku yang lainnya. Tapi aku sudah lupa di mana mereka tinggal," tangis Sarminah, seperti diberitakan Pos Metro Medan (Grup JPNN).

Meski lupa di mana tempat tinggal RD, namun Sarminah mengaku masih mengingat dengan jelas perbuatan anaknya yang tega memakinya dan bahkan sempat mendorongnya karena Ridho lebih membela sang istri.

"Tapi aku ingat anakku yang marahin aku. Didorongnya badanku hanya gara-gara istrinya tak suka dengan aku yang katanya tak bisa berbuat apa-apa," tangis Sarminah.

Dia juga mengisahkan, dulunya suaminya adalah seorang buruh di kawasan KIM yang berlokasi di kawasan Jalan Medan-Belawan. Namun sudah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu.

Sejak meninggalnya sang suami, dirinya terpaksa menjual rumah dan tanahnya demi memenuhi keperluan hidupnya serta anak-anaknya yang berjumlah lima orang itu.

Namun seperti peribahasa---kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang gala---, pengabdian dan kebaikan Sarminah itu tidak dibalas setimpal oleh anak-anaknya.

Sebab, semua anak-anaknya yang sudah pada menikah itu tak seorang pun yang peduli dengan Sarminah, terlebih setelah di hari tuanya. Itu pula yang membuat dia terpaksa hidup berpindah-pindah.

MEDAN - Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang gala. Sesaat peribahasa itu langsung tergiang di benak, ketika melihat kondisi Sarminah. Nenek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News