Mengaku Sudah Siapkan Konsep Revolusi Biru

Mengaku Sudah Siapkan Konsep Revolusi Biru
Mengaku Sudah Siapkan Konsep Revolusi Biru

JAKARTA - Dalam forum Dialog "Indonesia-Malaysia, Serumpun Tapi Tak Rukun" di Kawasan Cikini Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga sudah melunak. Sikapnya itu berbeda ketika ia pertama kali mendengar anak buahnya ditangkap polisi diraja Malaysia. Ia sempat menggebu-gebu seperti menahan emosi.

Misalnya, ia menyatakan bahwa pelepasan tujuh nelayan pencuri ikan di perairan Indonesia merupakan permintaannya. Dengan alasan, karena tidak ada bukti bahwa tujuh nelayan itu sedang mencuri ikan."Ketujuh nelayan Malaysia tersebut tidak ada buktinya kalau mereka sedang mencuri. Kapal yang digunakan untuk melakukan (illegal fishing) tidak ada. Ikan di atas kapalnya tidak ada," ungkap Fadel dalam dialog bertajuk Indonesia-Malaysia, Serumpun Tapi Tak Rukun, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, pada Sabtu (21/8).

Tentu saja, pernyataan ini cukup aneh. Kalau kapalnya saja tidak ada, lantas bagaimana mereka ditangkap oleh aparat DKP. Lalu dikemanakan kapal tujuh nelayan itu? "Kalau tidak ada bukti, saya bilang lepaskan saja. Daripada menambah anggaran negara (untuk konsumsi di penjara). Lagi pula ini bulan Ramadhan," ungkapnya.

Fadel seperti tidak ingin memperpanjang persoalan barter aparatnya dengan tujuh nelayan yang sempat diindikasikan maling oleh anak buahnya itu. Ia justru menawarkan prospek lain, untuk menghadapi kepongahan Malaysia yang hobinya main klaim itu. "Bila ada yang menyatakan sudah saatnya Indonesia mengoptimalkan kekuatan maritim Indonesia, saya sangat sepakat itu. Untuk itu, bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah membuat sebuah program Revolusi Biru," ujarnya.

JAKARTA - Dalam forum Dialog "Indonesia-Malaysia, Serumpun Tapi Tak Rukun" di Kawasan Cikini Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News