Mengenal Lebih Dekat dengan Bayi yang Jenazahnya Dinaikkan Motor

Mengenal Lebih Dekat dengan Bayi yang Jenazahnya Dinaikkan Motor
NAIK MOTOR: Sujana dan Sari Saat membawa pulang jenazah anaknya dari Instalasi Forensik Sanglah ke Banjar Yeh Kori, Ben Bebandem, Karengasem Sabtu (2/7). FOTO: Ratu Ayu Astri Desiani/Radar Bali

jpnn.com - DENPASAR - Mungkin pasangan suami istri Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40 tak pernah menyangka apa yang mereka lakukan bakal menjadi buah bibir. Ya, benar-benar memilukan. Pasutri miskin petani bambu asal Karangasem, Bali itu nekat membawa pulang jenazah bayinya yang meninggal dari RS Sanglah dengan menggunakan motor. 

Itu semua dilakukan karena keterbatasan dana.  

Sebelum meninggal bayi tersebut dirawat intensif di ruang Cempaka 3 RS Sanglah karena mengalami kelainan dengan lubang anusnya. 

Setelah mendapatkan perawatan, bayi laki-laki yang lahir pada 20 Mei lalu di Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Babandem, Karangasem itu menjalani operasi. Tapi nasib berkata lain, usai dioperasi, si buah hati meninggal pada Sabtu (2/7). 

Mulanya, Sari tidak pernah menyangka jika bayi yang dikandungnya akan terlahir dengan kondisi tidak normal.

Selama masa kehamilannya, istri dari Wayan Sujana ini selalu rutin untuk memeriksakan kondisi kandungannya di bidan desa.

Mengetahui kondisi  bayinya tidak normal, dia pun terpaksa membawa anak ke tiganya ini ke RSUP Sanglah untuk operasi. “Saya tidak pernah merasa gejala yang aneh selama hamil, hanya kaki saja yang mengalami bengkak,” katanya.

Setelah dua kali mendapatkan tindakan operasi pada bagian perutnya, kondisi bayi tersebut semakin hari semakin memburuk.

DENPASAR - Mungkin pasangan suami istri Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40 tak pernah menyangka apa yang mereka lakukan bakal menjadi buah bibir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News