Mengenal RMP Sosrokartono, Sosok Intelektual dan Wartawan Perang Dunia I

Oleh Agus Widjajanto - Praktisi Hukum & Pemerhati Budaya

Mengenal RMP Sosrokartono, Sosok Intelektual dan Wartawan Perang Dunia I
Praktisi hukum dan pemerhati budaya Agus Widjajanto. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com - RADEN Mas Panji (RMP) Sosrokartono adalah seorang intelektual yang terkenal. Baik sebagai mahasiswa maupun sebagai pekerja.

Sebagai seorang intelektual, ia mempunyai wawasan yang luas. Dengan wawasan yang luas itu, RMP Sosokartono memperperjuangkan apa yang ada dalam hati dan pikirannya.

RMP Sosrokartono lahir di Jepara pada 10 April 1877 dan meninggal di Bandung pada 8 Februari 1952.

Sosrokartono muda diketahui meninggalkan tanah air setelah lulus sekolah menengah di Semarang dalam usia 21 tahun.

Dia merupakan wartawan perang peliput Perang Dunia I di Eropa, menguasai 37 bahasa, seorang penerjemah di Liga Bangsa Bangsa, seorang guru, ahli kebatinan Indonesia, seorang filsuf dan sufi kebatinan Jawa.

RMP Sosrokartono adalah anak keempat dari Bupati Jepara RM Ario Sosrodiningrat. Ia menjadi inspirasi adik kandungnya Raden Ajeng Kartini untuk menulis surat korespondensi kepada pejabat di Belanda dengan judul 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.

Buku yang berisikan soal emansipasi bagi wanita agar mendapat pendidikan dan hak yang sama dengan laki laki.

RMP Sosrokartono dijuluki 'Si Genius dari Timur' dan 'Pangeran dari Jawa' oleh orang-orang Eropa sebelum Perang Dunia II.

RADEN Mas Panji (RMP) Sosrokartono adalah seorang intelektual yang terkenal, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai pekerja, wartawan peliput Perang Dunia I

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News