Mengenang Bertemu Gus Dur dan Guru Ijai, Mengharukan...

jpnn.com, BANJARMASIN - Dipanggil ke Martapura, Banjarmasin, Sulsel, pada Mei 2006. Di situ ia bertemu Gus Dur dan Abah Guru Sekumpul. Itulah momen paling menggetarkan selama hidupnya.
SYARAFUDDIN, Banjarmasin
Namanya sudah cukup tenar di kalangan akademisi. Prof Melkiannus Paul Lambut.
Melkiannus nama baptis, sedangkan Lambut nama marga Suku Dayak Kapuas. Ia pembina Gereja Eben Ezer di Jalan S Parman, tapi lebih dikenal sebagai Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Berumur 85 tahun, tubuh Paul masih bugar, bicaranya lancar dan ingatannya segar. Ia masih aktif mengajar filsafat dan sastra.
"Generasi saya sudah habis. Saya ditinggal sendirian. Kawan-kawan pergi duluan," ujarnya, Senin (19/12) di rumahnya di Jalan Cendrawasih.
Wawancara berjalan santai di ruang tamu, dekat pohon Natal. Lahir di Kuala Kapuas Kalimantan Tengah, Paul pindah ke Banjarmasin sebelum Perang Dunia II pecah. Kuliah ke Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lalu 'dipaksa' pulang ke Banua.
"Pak gubernur menyuruh saya pulang, katanya Unlam sedang kekurangan dosen," kisahnya.
Dipanggil ke Martapura, Banjarmasin, Sulsel, pada Mei 2006. Di situ ia bertemu Gus Dur dan Abah Guru Sekumpul. Itulah momen paling menggetarkan
- Menteri Era Soeharto dan Gus Dur, Sarwono Kusumaatmadja Meninggal Dunia
- Seusai Memuji Prabowo saat Istigasah di Jombang, Gus Imin Teringat Kata Gus Dur
- Kepala BPIP Jelaskan Hubungan Islam dan Pancasila Melalui Perspektif Maqashid Syari’ah
- Mahfud Ilahi
- Bacaleg PKB Diuji oleh Prof AS Hikam hingga Akhmad Muqowam
- Salam Baru