Mengenang Mbah Minto, Simbok yang Memikat dengan Kejenakaan & Kesederhanaan

Mengenang Mbah Minto, Simbok yang Memikat dengan Kejenakaan & Kesederhanaan
Kerabat saat menabur bunga di makam Mbah Minto di Sasonoloyo Wanasegaran, Bugel, Bayat, Klaten. Foto: Romensy Augustino/JPNN.com.

Namun, Ucup tetap menghormati sosok sepuh dengan panggilan Simbah itu. Mbah Minto sebagai pemeran Simbok di video blog (vlog) kanal Ucup Klaten pun memiliki kebebasan menentukan jadwal syuting.

"Meskipun ada tamu dari kementerian, kalau Simbah tidak bersedia, ya, kami tolak," ujar Ucup.

Sejak Mbah Minto viral dan terkenal, tawaran untuk membintangi iklan pun mengalir. Banyak pula elite yang menggandengnya untuk pembuatan konten.

Bupati Klaten Sri Mulyani adalah salah satu contoh elite yang menggandeng Mbah Minto untuk mengampanyekan protokol kesehatan pada masa pandemi. Menurutnya, Pemkab Klaten berutang budi kepada perempuan sepuh yang selalu tampil dengan jarik dan kebaya itu.

“Saya pernah beberapa kali ambil video dengan beliau,” kata Mulyani saat melayat ke rumah almarhumah, Kamis (23/12) siang.

Mbah Minto juga bukan sosok canggung di depan kamera. "Walaupun sudah sepuh, Mbah Minto tidak malu, diarahkan juga sangat mudah," kata Mulyani.

Ketenaran tak membuat Mbah Minto meninggalkan jati dirinya. Dia tetap seperti warga biasa yang sering mengikuti berbagai kegiatan di kampungnya, bahkan mendatangi hajatan untuk menghibur tamu.

“Tidak ada perubahan setelah menjadi artis terkenal. Tetap ramah seperti biasa,” kata Mulyono yang juga ketua RT di kampung Mbah Minto.

Mbah Minto (85), meninggal dunia pada Rabu (22/12) malam. Keceriaan dan kejenakaan membuat lansia yang semula bekerja serabutan itu menjadi sosok kondang dan memikat berbagai kalangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News