Mengintip Kesenjangan Luar Biasa Antara Kedua Sisi Perbatasan Israel-Gaza

Hanya sekitar 20 km yang memisahkan apartemen Bassan Ouda di Gaza City, dengan permukiman tempat Billy Adiv tinggal di Ashkelon, kota pelabuhan Israel yang terletak di sebelah utara Jalur Gaza.
Di sana, saat kembali ke rumahnya dari latihan senam Pilates, Adiv mendengar suara sirine serangan udara, hal yang sudah biasa didengarnya.
Ini berarti ada roket yang diluncurkan dari Gaza.
"Saya mendengar suara benda berat, seperti 10 ton besi, berbenturan," kata Adiv.
"Saya berkata dalam hati "Oh Tuhan, sekarang ini terjadi di sini."
Sebuah roket mengenai rumah dan garasi tetangganya, memecahkan kaca jendela, dan membakar seluruh isi garasi. Untungnya tidak ada satu orang pun yang terluka.
Ashkelon dan kota-kota di dekatnya seperti Ashdod dan Sderot sering menjadi sasaran serangan udara oleh kelompok Hamas di Gaza karena lokasinya yang dekat dengan perbatasan.
"Hanya diperlukan waktu 30 detik bagi roket dari Gaza untuk mencapai sasarannya, membuat warga setempat hanya punya sangat sedikit waktu untuk masuk ke lubang perlindungan di dalam rumah atau yang tersebar di beberapa tempat di kota.
Hanya sekitar 20 km jarak yang memisahkan Gaza City dengan kota perbatasan Askhelon di Israel bagian selatan, tetapi dampak dari konflik Israel Palestina sangat berbeda di kedua sisi perbatasan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza