Menilai Pemilu Harus Pertimbangkan Manipulasi terhadap Pemilih
Selanjutnya, manipulasi bisa menggunakan aparat negara seperti TNI-Polri & ASN sampai menjanjikan uang atau sembako ke rakyat.
"Itu akan mempengaruhi dan aparat memberikan ancaman terhadap pemilih. Itu menurut saya harus diperhitungkan, karena langsung mempengaruhi pilihan pemilu," kata Ramlan.
Adapun, acara Sidang Pendapat Rakyat untuk Keadilan Pemilu 2024 dihadiri Pemikir Kebhinekaan Sukidi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, hingga Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto.
Hadir juga melalui daring, yakni Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid, dan Guru Besar Hukum Tata Negara UGM Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar. (ast/jpnn)
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Ramlan Surbakti mengatakan penilaian terhadap pelaksanaan pemilu tak bisa dipandang semata dari hasil.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Kekuatan dan Ketenangan Hati Gibran di Tengah Pandangan Merendahkan
- Kedekatan Putri Zulhas & Verrell Bramasta Jadi Sorotan, Banyak Dukungan
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024