Menimbang Cawapres Jokowi, Militer Berpeluang Besar

Menimbang Cawapres Jokowi, Militer Berpeluang Besar
Menimbang Cawapres Jokowi, Militer Berpeluang Besar

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandes, memprediksi beberapa skenario yang bakal dibangun PDI Perjuangan untuk menggaet calon Wakil Presiden untuk mendampingi Joko Widodo. Menurutnya, akan ada empat pola yang dimainkan untuk menggaet wakil presiden setelah menetapkan Jokowi -sapaan akrab Joko Widodo- sebagai calon presiden, Jumat (14/3).

Pola pertama adalah penunjukkan dilakukan setelah Pemilu Legislatif berdasarkan hasil perolehan suara. Bila PDI Perjuangan sukses meraih 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di parlemen di atas 25 persen, moncong putih dipastikan menunjuk cawapres dari internal.

Kedua, penentuan cawapres dilakukan sebelum Pileg. Menurut Arya, di sini akan terjadi tarik menarik kepentingan, baik di internal maupun eksternal. Mengingat belum ada hasil Pileg sebagaimana ketentuan dalam presidential threshold yang akan membuat riskan PDI Perjuangan.

Pola kedua ini penggabungan dari dua skenario ini akan mengerucut pada beberapa pola. Arya mengistilahkannya dengan ‘merah-merah’ yaitu calon wakil presiden dari internal PDI Perjuangan. Bisa dari trah Soekarno, Puan Maharani misalnya, atau politikus senior Banteng yang mendapat restu Megawati.

"Pola kedua Cawapres dipilih dari eksternal. Nah siapa orang itu, bisa berasal dari militer, bisa juga dari luar militer atau profesional," katanya saat dihubungi, Jumat (14/3).

Pola ketiga, PDI Perjuangan akan memilih figur dari partai lain. Tidak terkecuali parpol yang sudah mendeklarasikan calon namun tidak memenuhi ambang batas.

Pola keempat, kata Arya, bisa dari kalangan Kepala daerah. "Tetapi, dari empat pola  saya melihat PDIP akan memilih pola pertama atau kedua," tandasnya.

Melihat dari dua pola yang cenderung bakal dipilih PDIP itu, Arya mengatakan, ada beberapa calon yang menurutnya memiliki peluang besar untuk dipilih sebagai cawapres. Dari internal, bisa Puan Maharani, atau tokoh-tokoh senior seperti Tjahjo Kumolo atau Pramono Anung. Alasan Puan Maharani, selain karena dia memiliki trah Soekarno, Puan juga dinilai sudah memiliki kompetensi sebagai pemimpin.

JAKARTA - Pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandes, memprediksi beberapa skenario yang bakal dibangun PDI Perjuangan untuk menggaet calon

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News