Menjamurnya Usaha Tani Jamur Berpeluang Ekspor

Menjamurnya Usaha Tani Jamur Berpeluang Ekspor
Petani budidaya jamur. Foto: JPG/Pojokpitu

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hotikultura, Prihasto Setyanto, saat dihubungi (3/12) membenarkan potensi pengembangan Jamur yang semakin prospektif. "Pemerintah berkomitmen mendukung pengembangan sayuran eksotik baik di tingkat on farm maupun off farm untuk meningkatkan produksi jamur di Indonesia. Kami juga permudah proses perizinan ekspornya", ujarnya.

Dirinya menjelaskan produksi jamur Indonesia mencapai rata-rata 38.679 ton per tahun dengan volume ekspornya sebanyak 5 ribu ton lebih. Jamur membantu menyumbang devisa lebih dari 9 juta dollar setahun. "Pasarnya sudah merambah ke Timor Leste, Hongkong, Malaysia, Oman, Rusia, Saudi Arabia, Singapore, USA, Vietnam", tambahnya.

Selama ini kebanyakan jamur yang diekspor dari genus Agaricus yaitu jamur berbentuk kancing (Agaricus bisporus). Pasar ekspor jamur terbesar Indonesia adalah USA dan bisa mencapai 70 persen dari total ekspor jamur.

Bahtiar, kelompok tani Asa Agro, sebagai salah satu pelaku usaha jamur tiram di Cianjur mengatakan, “Saat ini usaha jamur jauh lebih baik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat dari menjamurnya pelaku usaha jamur baik dalam hal budidaya, pasarnya sampai pengolahannya. Semoga di masa-masa akan datang budidaya jamur ini bisa lebih berdaya saing agar jamur bisa bersaing dengan komoditas pangan lainnya”.

Meningkatnya produksi jamur nasional dapat dijadikan andalan untuk memenuhi gizi keluarga. Serta menjadi peluang terbukanya potensi pasar dalam negeri dan ekspor ke mancanegara. (jpnn)


Rata-rata ekspor jamur ke mancanegara sebanyak 5.300 ton dengan nilai transaksi mencapai 9 juta USD.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News