Menjelang Lebaran, Kasus COVID-19 di Malaysia Naik 26 Persen

Menjelang Lebaran, Kasus COVID-19 di Malaysia Naik 26 Persen
QR Code MySejahtera yang terpasang di stasiun MRT Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Minggu (19/6/2022). Foto: ANTARA/Virna P Setyorini

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 meningkat 26,2 persen dalam sepekan.

KKM dalam pernyataan media yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, menyebutkan peningkatan itu terjadi pada Minggu Epidemiologi ke-15, dari 9 hingga 15 April 2023.

Menurut kementerian tersebut, mayoritas pasien merupakan golongan rentan, seperti manula dan yang memiliki komorbid. Namun demikian, peningkatan kasus COVID-19 tidak membebani layanan kesehatan dan rumah sakit yang beroperasi seperti biasa.

Berdasarkan catatan KKM, periode 1 Januari hingga 15 April 2023, tingkat fatalitas kasus COVID-19 di negara tersebut adalah 0,3 persen.

KKM juga menyebutkan bahwa jumlah kasus kematian pada pasien yang tidak pernah divaksin COVID-19 enam kali lipat lebih tinggi dibanding mereka yang telah mendapatkan vaksin dosis penguat.

Berdasarkan data hingga 17 April lalu, hanya 50 persen atau 16.327.196 penduduk Malaysia telah menerima vaksin dosis penguat pertama, dan 2,5 persen atau 819.150 saja yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penguat kedua.

KKM mengimbau semua warga dengan komorbid untuk mengambil vaksin penguat mengingat terjadi penurunan imunitas dalam waktu tiga hingga enam bulan setelah dosis yang terakhir.

Berkenaan dengan perayaan Idul Fitri yang segera tiba, KKM juga mengingatkan bahwa meski Malaysia memasuki masa peralihan pandemi COVID-19, penularan masih terjadi di kalangan komunitas sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan.

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 meningkat 26,2 persen dalam sepekan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News