Menjenguk Bu Ani

Oleh Dahlan Iskan

Menjenguk Bu Ani
Foto: disway.id

Saya pun menempati kursi paling ujung. Dekat kursi Pak  SBY yang masih kosong. Istri dan Isna di sebelah saya.

Di kursi seberang duduk wartawati tadi. Dan anggota DPR tadi.

Sejenak kemudian Pak SBY masuk. Beliau melihat ke semua tamu. Lalu berjalan ke arah saya. Saya berdiri. Berjalan ke arah beliau.

Kami bersalaman. Saya cium tangan beliau. Agak lama. Lalu cipika-cipiki. Disertai beberapa ucapan doa. Dan terima kasih.

Begitu juga istri saya. Dan anak saya. Lalu ke deretan kursi depan.

Pak SBY tetap seperti dulu. Sangat menghargai tamu. Siapa pun mereka. Memuji tamu. Mengucapkan terima kasih. Minta doa.

"Sebelum ke ruang ini saya sudah sampaikan ke Ibu Ani siapa saja yang menjenguk sekarang ini. Saya sampaikan nama-nama tamu satu per satu. Beliau senang sekali. Terima kasih. Dan minta doa," ujar beliau.

Beliau memang biasa sangat menyenangkan tamunya. Kami tahu tidak mungkin bisa menjenguk langsung Bu Ani. Di kamar sebelah. Proses kemo memerlukan kondisi pasien yang harus steril.

Tidak terbayangkan seorang mantan presiden negara sebesar Indonesia tidur seperti itu. Demi Bu Ani-nya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News