Menjenguk Bu Ani

Oleh Dahlan Iskan

Menjenguk Bu Ani
Foto: disway.id

Pak SBY lantas bercerita tentang sakitnya bu Ani. Tidak saya sangka. Cukup detail cerita itu. Jauh dari yang saya perkirakan. Saya kira sakit beliau dirahasiakan dengan ketat.

Keluarga besar Pak SBY semula agak kaget dengan sakitnya bu Ani. Sebelum itu, kata Pak SBY, Bu Ani masih ikut kampanye ke Sumut. Selama empat hari. Lalu ke Aceh. Juga empat hari.

"Kembali ke Jakarta Bu Ani periksa darah. Diketahui trombosit, HB, turun," ujar Pak SBY.

Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di Singapura. Atas anjuran dokter kepresidenan. "Di sinilah, di rumah sakit ini, diketahui bahwa Bu Ani terkena kanker darah," ujar beliau.

Pak SBY mengatakan, Bu Ani nanti pada akhirnya akan menjalani transplantasi sumsum. Itulah kesimpulan yang sudah diambil.

Namun untuk menuju ke sana diperlukan dua tahap penanganan. Setiap tahapnya 28 hari. Katakanlah satu bulan. "Sekarang ini tahap kedua sudah hampir selesai," ujar Pak SBY.

Lantas akan dievaluasi: apakah sudah waktunya dilakukan transplantasi sumsum. "Kalau kadar kanker beliau sudah turun, katakanlah sudah di level lima, transplantasi bisa dilakukan," ujar Pak SBY.

Apakah akhir penanganan tahap kedua ini sudah akan seperti itu belum tahu. Masih harus menunggu hasil evaluasi lagi.

Tidak terbayangkan seorang mantan presiden negara sebesar Indonesia tidur seperti itu. Demi Bu Ani-nya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News