Menjernihkan Hilirisasi Digital, Middle Income Trap dan Indonesia Emas 2045
Oleh: Nasirudin

Perluasan akses UMKM ke platform digital bukan hanya tentang peningkatan penjualan, tetapi juga tentang peningkatan efisiensi operasional dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Hilirisasi Digital dan Pembangunan Sektor Non-Ekstraktif
Gibran Rakabuming Raka mencatat bahwa hilirisasi digital tidak hanya berlaku untuk sektor ekstraktif, tetapi juga harus mencakup pertanian, perikanan, dan sektor-sektor lainnya.
Ini adalah langkah yang bijak karena sektor-sektor ini memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks pertanian, penerapan teknologi digital dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Sistem pemantauan tanaman berbasis sensor, analisis data untuk pengelolaan hama dan penyakit, serta pemanfaatan e-commerce untuk distribusi hasil pertanian dapat menjadi langkah-langkah konkret dalam mendukung hilirisasi pertanian.
Sektor perikanan juga dapat mengalami manfaat besar dari hilirisasi digital.
Penerapan teknologi monitoring perairan, pelacakan armada perikanan, dan pemasaran produk perikanan secara digital dapat meningkatkan daya saing dan berkelanjutan.
Dengan menggandeng sektor ekstraktif, hilirisasi digital menjadi kunci untuk keluar dari middle-income trap dan mewujudkan Indonesia Emas
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Diktisaintek Berdampak Diluncurkan di Hardiknas 2025, Ini Harapan Mendiktisaintek
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045