Menko PMK Gusar Angka Stunting Masih 24,4 Persen

Menko PMK Gusar Angka Stunting Masih 24,4 Persen
Menko PMK Muhadjir Effendy gusar karena angka stunting masih tinggi. Foto Humas Kemenko PMK

Kemudian pascakelahiran juga dilakukan program untuk mendukung pemenuhan konsumsi protein hewani balita, merevitalisasi proses rujukan balita weight faltering dan stunting ke puskesmas dari rumah sakit, serta merevitalisasi, melengkapi, mendigitalisasi alat ukur di seluruh Posyandu.

"Jadi, Pak Menkes akan mendistribusikan alat ukur untuk seluruh posyandu di Indonesia yang jumlahnya sekitar 240 ribu," tambahnya.

Selain itu, revitalisasi proses rujukan balita weight faltering dan stunting ke Puskesmas dari rumah sakit, Penambahan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) Puskesmas untuk terapi gizi, perubahan aturan BPJS mengenai stunting di RS agar bisa dilayani, serta peningkatan imunisasi dasar dari 12 menjadi 14 jenis imunisasi.

Untuk melakukan itu semua dan mencapai target penurunan 14 persen, Muhadjir menyampaikan, perlu sinergi anggaran untuk penurunan stunting antar K/L, APBD provinsi dan kabupaten/kota sesuai indikator target yang telah ditetapkan dalam Perpres 72/2021. 

Selain itu, kata Menko PMK, Presiden memberikan arahan agar anggaran penurunan stunting di K/L lain dapat ditangani secara baik. Ada pembukaan dan penguncian anggaran sesuai maksud dari penanganan stunting ini.

Kemudian, lanjut Muhadjir, apabila pergeseran anggaran sulit dilakukan, maka dapat dilakukan dengan cara dikunci. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Menko PMK Muhadjir Effendy gusar karena angka stunting masih 24,4 Persen, sedangkan Presiden inginkan hanya 14 persen.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News