Menkopolhukam : Jangan Usik Warga Ahmadiyah

Menkopolhukam : Jangan Usik Warga Ahmadiyah
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto saat menggelar jumpa pers usai rapat koordinasi di kantor Kemenkopolhukam, Minggu (6/2) malam. Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa prihatin atas insiden kekerasan di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (6/2) pagi, yang mengakibatkan tiga orang tewas dan enam lainnya luka berat. Keprihatinan Presiden itu disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemananan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/2) malam.

"Presiden sangat prihatin dan kita semua sepakat bahwasanya kejadian yang terjadi di Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang tadi pagi, adalah satu hal yang tidak dibenarkan dan tidak diharapkan oleh seluruh warga negara Indonesia dimanapun berada," kata Djoko Suyanto usai memimpin rapat tertutup kepada wartawan.

Rapat tertutup itu dihadiri Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Agama Suryadharma Ali. Selain menyampaikan keprihatinan Presiden, Djoko juga meminta kepada Jemaat Ahmadiyah dan pihak lain agar tetap mentaati 12 butir kesepakatan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani Menteri Agama, Jaksa Agung dan Mendagri pada Tahun 2008.

"Kepada warga yang lain, diminta untuk tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan terhadap warga Ahmadiyah. Apabila ada perselisihan ataupun permasalahan harus disalurkan dan diselesaikan melalui Tim PAKEM (Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat) yang ada di daerah," katanya seraya menambahkan, Tim PAKEM yang ada di tingkat daerah diketuai oleh kejaksaan.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa prihatin atas insiden kekerasan di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News