Menristek: Operasi TMC Turunkan 50 Persen Intensitas Hujan di Jabodetabek

Menristek: Operasi TMC Turunkan 50 Persen Intensitas Hujan di Jabodetabek
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara, Hammam mengatakan khusus tanggal 10-13 Januari 2020 operasi modifikasi cuaca akan berjalan lebih intensif.

"Kami akan terbang hingga empat sampai lima sorti penerbangan. Ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi potensi curah hujan yang sangat tinggi, mengingat memasuki puncak musim hujan,” ungkap Hammam. 

Untuk mendukung operasi TMC, TNI AU mengerahkan dua pesawat yaitu CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, dan C-212 Cassa Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

TMC dilaksanakan dengan menyemai garam NaCl di awan aktif dari kabin pesawat CN-295 dan C-212 Cassa yang sudah dimodifikasi dengan konsul khusus. Sekali terbang, CN-295 mampu membawa garam 2.4 ton dan C-212 berkapasitas 800 kg.

Rerata dalam sehari, pesawat TNI AU mampu melaksanakan tiga kali sorti penerbangan, disesuaikan kondisi di lapangan. (esy/jpnn)

JAKARTA HARUS WASPADA, KATULAMPA SIAGA IV

Menteri Ristek Bambang P.S Brodjonegoro, menyatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca oleh BPPT bersama TNI AU, telah menurunkan 30 hingga 50 persen intensitas hujan di Jabodetabek.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News