Mensos Berharap Bansos Gerakkan Ekonomi Lokal

Mensos Berharap Bansos Gerakkan Ekonomi Lokal
Mensos Juliari P. Batubara hadir di Kulon Progo, Yogyakarta mengecek penyaluran bantuan sosial. Foto: Humas Kemensos

"Yang belum terlayani agar tidak segan datang ke kantor pos. Bahkan kalau perlu buka sampai malam. Dan tidak harus dilayani di kantor pos tapi juga bisa di kantor desa, sekolahan, dan sebagainya,"  kata Mensos. 

Ia jugameminta agar masyarakat dalam mencairkan bantuan tetap.dengan mematuhi protokol kesehatan. Yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. 

"Salam dari Bapak Presiden Joko Widodo. Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan sebagian dari beban ekonomi akibat pandemi," katanya. 

Selain di Kantor Pos Wates, Mensos juga menyaksikan penyaluran BST di Desa Bojong,  Kecamatan Panjatan. Di sini, Mensos berkeliling mencicipi aneka makanan, minuman, oleh-oleh yang diproduksi masyarakat setempat. 

Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan BST kepada 9 juta KPM untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Selain meningkatkan daya beli, BST juga diharapkan menjadi pengungkit ekonomi.

Indeks BST sebesar Rp600 ribu/bulan/KPM selama 3  bulan (Gelombang I). Kini di Gelombang II, indeks BST sebesar Rp300 ribu/bulan selama 6 bulan (Juli s.d Desember).

Selain itu, pada kesempatan sama  Mensos juga menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT).

Untuk Program Sembako/BPNT di  Provinsi DIY,  bantuan diberikan kepada  370.343 KPM, tersebar di 5 Kabupaten Kota. Adapun di Kabupaten Kulon Progo,  penerima Program Sembako sejumlah 48.430 KPM (senilai Rp.9.686.000.000) per bulan. Indeks Program Sembako sebesar Rp 200 ribu/KPM/bulan.

Mensos Juliari P Batubara berharap bansos berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News