Mensos: Kami Siap Diawasi Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran

Mensos: Kami Siap Diawasi Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran
Mensos saat menyerahkan bansos kepada warga di Jakarta. Foto: Humas Kemensos

Berdasarkan pada surat pedoman pelaksanaan program bantuan sosial data penerimaan bantuan sosial adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Jika ditemukan warga yang layak menerima, padahal tidak masuk DTKS wajib dimasukan. Sebaliknya jika ada nama di DTKS, tetapi sudah tidak layak menerima harus dikeluarkan. Bansos harus tepat sasaran,” kata Firli.

Tercatat penyaluran bansos sembako di RW 02 Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, untuk 13 RT, yaitu tahap I sebanyak 709 paket, tahap II kedua (beras) 704 paket, serta tahap III 1.361 paket.

Untuk penyaluran bansos tahap III di DKI Jakarta ada total 2,1 juta KK. Di mana, sebanyak 1,3 juta KK menggunakan anggaran dari Kemensos dan 850 ribu KK dari angaran Pemprov DKI.

“Pada proses penyaluran bansos sembako tahap III di DKI Jakarta menggunakan data _by name by address_ , juga dipastikan tidak tumpang tindih dengan data pada tahap sebelumnya,” kata Mensos.

Dibandingkan dua tahap sebelumnya, dalam penyaluran bansos tahap III terjadi penambahan penerima bansos, hal itu karena ada data baru yang diusulkan oleh RT RW dan kelurahan.

“Saya kira itu bagus, ada penambahan penerima bansos di tahap III. Itu artinya semakin akurat dibanding dua tahap sebelumnya. Jadi, wajar saja kalau di tahap pertama masih terjadi trial and error, ” katanya.

Dalam penyaluran bansos sembako harus percaya diri bahwa apa yang dilakuan Kementerian Sosial itu semata untuk kepentingan masyarakat, terlebih bagi warga yang terdampak langsung pandemi Covid-19.

Mensos Juliari P Batubara memastikan bahwa penyaluran bansos di bawah pengawasan KPK sehingga tepat sasaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News