Mensos Risma Paparkan Strategi Penanganan Masalah Sosial di Konferensi Tingkat Menteri OKI
Untuk mendorong pendapat kelompok marjinal, pemerintah telah membangun dua rumah susun 5 lantai dan akan memperbanyak sedikitnya 14 rusunawa lagi di 8 lokasi di seluruh Indonesia.
“Lantai dasar di rusunawa ini diprioritaskan untuk lansia atau penyandang disabilitas. Untuk sewa satu unitnya mulai dari Rp 10 ribu per bulan atau hanya sekitar USD 0,7 per bulan,” paparnya.
Pemenuhan dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas juga menjadi perhatian penting.
Untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, Kemensos mendirikan galeri Sentra Kreasi Atensi (SKA). Kisah sukses telah dapat dirasakan di berbagai lokasi, termasuk di antaranya Café More Bandung, ARTNE Coffee di Tabanan Bali, Batik Ciprat, dan sebagainnya.
Kemensos telah melakukan langkah nyata untuk meningkatkan aksesibilitas penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan dengan membagikan tongkat penuntun adaptif dengan fitur-fitur inovatif seperti sensor panas, banjir atau air mengalir dan detektor bahan kimia berbahaya, dan GPS.
Pemerintah melaksanakan operasi katarak besar-besaran dilakukan di seluruh negeri, termasuk kepada anak-anak.
“Sekali jalan, setidaknya 300 anak diperiksa, dan dirawat, dan bila memang dinyatakan katarak maka langsung dioperasi,” katanya.
Menurut Mensos Risma, dengan kampanye secara sistematis, pemerintah mendorong meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak penyandang disabilitas.
Begini strategi penanganan masalah sosial yang dipaparkan Mensos Risma dalam Konferensi Tingkat Menteri OKI di Kairo, Mesir. Simak selengap
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar
- Mensos Risma Tidak Akan Hadiri Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel
- Kemensos Luncurkan Aplikasi Cek Bansos untuk Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- 3 Begal Sopir Truk yang Melintasi Mesuji Dibekuk Polisi
- 19 Hari Digelar, Jakarta Lebaran Fair Catat 350 Ribu Pengunjung