Mentan Dorong Pengolahan Ubi Kayu dan Ekspor Turunan Sawit di Bangka
Mentan mengungkapkan optimismenya jika sinergitas dilakukan secara bersama-sama untuk sektor pertanian, niscaya masyarakat dapat dengan mudah menghadapi segala rintangan keadaan, termasuk menghadapi pandemi.
"Jika semua ini kita lakukan, kita bisa tenang menghadapi situasi apapun, termasuk dampak dari covid 19, orang Babel mengenergi propinsi lain" tegas Mentan.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali jamil menambahkan setelah lada, sawit, karet dan lidi nipah maka cangkang sawit menambah deret ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Babel.
Jamil mengajak para pelaku usaha juga memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian untuk melakukan hilirasi produk pertanian.
“Kedepan produk yang diekspor harus barang jadi, minimal setengah jadi agar makin banyak nilai tambah yang dapat diraih petani dan masyarakat,” pungkas Jamil.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada kuartal II-2020, sektor pertanian tumbuh paling kencang di masa pandemi yakni sebesar 16,24 persen. tercatat pertanian yang menyumbang pertumbuhan positif tertinggi.
“Ini berkat kerja keras, kerja bersama dan kerja dengan cara berpikir yang sinergis dari seluruh insan pertanian baik di pusat, daerah, pelaku usaha dan juga petani, saya memberikan apresiasi yang tinggi,” tutur Mentan.(ikl/jpnn)
Mentan menyebutkan bahwa ubi kayu bisa menjadi pendorong perekonomian dan sumber ketahanan pangan negara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- Bea Cukai Pastikan Pelayanan Optimal Lewat CVC
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten