Menteri Desa: Banggalah Jadi Warga Nahdlatul Ulama

Menteri Desa: Banggalah Jadi Warga Nahdlatul Ulama
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - MAGETAN - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar menyatakan bahwa politik anggaran pemerintah kini berpihak sepenuhnya ke daerah-daerah dan desa-desa. Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari kebijakan dana desa yang sudah dikucurkan sejak 2015 silam.

Berbicara pada acara "Selamatkan Desa Selamatkan Indonesia" dalam rangka hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Gedung Olahraga Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, Minggu (17/4), Marwan mengatakan, pemerintah pada 2015 telah mengucurkan dana Rp 20,7 triliun untuk program dana desa. Angkanya lantas naik pada 2016 menjadi Rp 47 triliun.

Menurutnya, dengan dana desa Rp 47 triliun maka setiap desa bisa mendapat sekurang-kurangnya Rp 600 juta. “Kalau ditambah Alokasi Dana Desa dari pemerintah provinsi dan kabupaten sampai Rp 600 juta, maka total yang diterima setiap desa sudah sekitar Rp 1,3 miliar," ujarnya di acara yang dihadiri tak kurang dari 15 ribu warga Nahdlatul Ulama itu.

Marwan juga mengatakan, NU merupakan tiang penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para nahdliyin yang tersebar di pelosok-pelosok desa, kampung-kampung atau yang merantau hidup di kota, katanya, harus bangga dan terus memegang teguh ajaran parai kiai.

“Para pejuang NU dan kiai-kiai NU di Indonesia secara istikomah memberikan pencerahan, mengayomi, serta selalu melindungi warganya. Sebagai nahdliyin kita juga telah diwarisi amanat bahwa hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman, red). Ini adalah moto perjuangan sebagai nahdliyin dalam membangun bangsa Indonesia yang kita cintai,” ujar Marwan.(gir/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News