Menteri Hanif: Mengaji ke Kiai, Jangan ke Mbah Google

Menteri Hanif: Mengaji ke Kiai, Jangan ke Mbah Google
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meresmikan pendirian masjid Abdurrahman Wahid di lingkungan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kementerian Ketenagakerjaan di Kampung Makassar, Jakarta Timur. Foto: Istimewa

Menteri Hanif berpesan jika bicara soal NKRI, Pancasila atau Kebangsaan yakinlah itu sudah bagian dengan Islam, jadi tidak perlu dipertentangkan lagi.

“Jadi enaknya kalau kita dengan Islam moderat dan toleran, saya bisa menjadi orang Jawa sekaligus orang Islam yang baik. Jadi bisa menjadi orang Islam dan Indonesia yang baik. Antara kesukuan dengan Ke-Islaman tidak dipertentangkan. Pancasila dan NKRI sudah selesai. Itu sudah diajarkan pendahulu atau ulama kita,“ kata Menteri Hanif.

Sementara Sekjen Kemnaker Hery Sudharmanto mengatakan, dalam pembangunan Masjid di Pusdiklat bertujuan untuk membantu dan memudahkan seluruh peserta Diklat Naker dan masyarakat setempat di Kampung Makassar. Sebab masyarakat di sekitar Pusdiklat, hingga saat ini masih mengalami kekurangan sarana ibadah.

Masjid yang berada di tengah-tengah lingkungan Pusdiklat berukuran 15x19 meter, dua lantai dan dapat menampung 370 jemaah, pembangunannya akan memakan waktu selama empat bulan (Maret-Juni).

“Kami berharap masjid Abdurrahman Wahid ini bisa segera operasi dan dapat dimanfaatkan masyarakat dan khususnya peserta diklat yang sangat membutuhkannya, “ kata Sekjen Hery.(jpnn)


Menaker M. Hanif Dhakiri mengatakan sempitnya waktu masyarakat Jakarta untuk mengaji kepada kiai, membuat masyarakat mengaji melalui Google.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News