Menteri LHK: Pusat Gambut, Dari Indonesia untuk Dunia
"Karena kalau kegiatan pengelolaan lahan dan kawasan sebetulnya sudah terbagi habis di tugas-tugas sektoral. Kita tidak bermaksud mengeluarkan gambut dari kawasan," kata Menteri Siti.
Jadi pendekatan terbentuknya BRG di Indonesia, juga harus dipahami semua pihak dengan baik. Karenanya Menteri Siti juga sangat bersyukur, pada akhirnya dapat merealisasikan Pusat Gambut Tropis Internasional yang bisa menjadi rujukan pengetahuan bagi dunia. "Kita akan pakai gedung KLHK yang saat ini sedang dipakai oleh CIFOR, dan CIFOR akan mendampingi perintisan Pusat gambut internasional ini," tutup Menteri Siti.
Badan Pengembangan dan Inovasi Penelitian Kehutanan dan Lingkungan Indonesia (FOERDIA) bersama dengan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) di Bogor akan berfungsi sebagai tuan rumah bagi sekretariat ITPC sementara.
Pemerintah Indonesia juga mengundang negara-negara gambut tropis lainnya, mitra sumber daya serta ilmuwan, pembangunan, dan kolaborator lain untuk bergabung dengan ITPC dalam meningkatkan pengetahuan dan melindungi melalui ekosistem di lingkungan kita bersama.(jpnn)
Pemerintah Indonesia konsisten menjawab tantangan untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut. Kini Indonesia memiliki Pusat Lahan Gambut Tropis Internasional.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen KLHK Imbau Rimbawan IPB University Jadi Teladan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya
- Local Hero Pertamina Group Boyong 8 Penghargaan KLHK di Ajang Festival PPKL 2024
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti