Menteri Siti Nurbaya Berdiskusi dengan Anak-Anak Pejuang Lingkungan Indonesia

Menteri Siti Nurbaya Berdiskusi dengan Anak-Anak Pejuang Lingkungan Indonesia
Menteri LHK Siti Nurbaya berdiskusi secara virtual dengan anak-anak Indonesia dari Rumah Dinas Menteri LHK di Jakarta, Minggu (21/6). Foto: Humas KLHK

Kevin saat ini merupakan youtuber aktif yang channel YouTube nya memiliki 1,83 juta subscriber dengan konten-kontennya terkait lifestyle dan traveling. Nesha Ichida juga merupakan Co-founder dan Advisory Board dari Divers Clean Action.

Kemudian ada Assruro Wildan Mukholadun yang menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 22 UNFCCC, Marrakesh, November 2016. Selanjutnya Muhammad Rafa Ibnusina Jafar yang juga menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 22 UNFCCC, Marrakesh, November 2016. Rafa merupakan Co-founder Komunitas Pengumpul Sampah Elektronik “EwasteRJ” (17 dropbox spot di 9 kota), Penulis buku “E-Waste: Sampah Elektronik”, dan Ashoka Young Changemaker 2019. Saat ini dia bersekolah di SMA Taruna Nusantara.

Dari Papua ada Alfa Ahoren yang menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP 24 UNFCCC, Katowice, Desember 2018. Alfa juga aktif dalam komunitas cinta lingkungan bagi anak muda Papua sebagai bentuk pergerakan menjaga dan mencintai bumi. Lalu ada Laetania Belai Djandam dan Adinda Nanda Saraswati yang merupakan Panelis di Paviliun Indonesia, COP25 UNFCCC, Madrid, Desember 2019. Laetania juga anggota Dayak Youth Community. Mahasiswa jurusan S1 Health and Human Sciences, the University of Sheffield ini juga volunteer di Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), dengan fokus di bidang Planetary Health (kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia), dan juga Anggota Komunitas Bogor Mengabdi (bidang lingkungan, Bogor Lestari).

Selain itu ada Ramadhan Subakti yang juga menjadi Panelis di Paviliun Indonesia, COP25 UNFCCC, Madrid, Desember 2019. Anggota Pramuka Saka Wanabakti, Kalpataru Kwartir Nasional ini terpilih mewakili gerakan Pramuka untuk menyuarakan  pengendalian perubahan iklim.

Lalu ada Sigit Ibrahim Kepala perawat satwa di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, The Aspinall Foundation. Sigit juga  Anggota Satgas damkar hutan, Pamswakarsa Cagar Alam G. Tilu, BBKSDA Jabar dan Anggota Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I). Dirinya pernah membantu KLHK sebagai saksi Ahli Penanganan Penegakan Hukum Kehutanan TSL Dirjen Gakkum tahun 2020 dan Polda Jabar tahu 2019. Terakhir ada Octavia Rungkat Tuani, pemenang UN Equator Prize 2019 dan Kalpataru 2019. Octavia berasal dari Masyarakat Adat Dayak Iban Sungai Utik.

Puji Aksi Nyata Pahlawan-pahlawan Muda

Menanggapi sharing pengalaman dari para pahlawan-pahlawan muda lingkungan ini, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Rhuanda Agung Suhardiman yang ikut dalam diskusi ini memuji aksi-aksi nyata dari para pelajar muda Indonesia tersebut. Dirinya berpesan semakin banyak anak-anak muda yang peduli terhadap lingkungan, maka kualitas lingkungan hidup di Indonesia akan semakin baik. "Raise voice not your noise untuk aksi penanggulangan perubahan iklim," ajaknya.

Menutup diskusi tersebut, Menteri Siti menyampaikan rasa bangganya dan terima kasih pada anak-anak hebat pada diskusi itu. "Saya menangkap kekayaan Indonesia yang luar biasa pagi ini, kekayaan yang datang dari keberagaman alam, keberagaman adat, budaya, tata cara dan pengetahuan pribadi.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyapa dan berdiskusi langsung dengan anak-anak Indonesia yang telah melakukan aksi-aksi nyata melindungi lingkungan hidup dan kehutanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News