Pembukaan G20-EDM CSWG

Menteri Siti Nurbaya: Momentum Wujudkan Tindakan Kolektif untuk Atasi Tiga Krisis Planet

Menteri Siti Nurbaya: Momentum Wujudkan Tindakan Kolektif untuk Atasi Tiga Krisis Planet
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro,(ketiga dari kiri, batk) selaku Co-Chair EDM sedang berbicara pada delegasi. Foto: KLHK

Sementara, setelah tahun 2030, Sektor FoLU ditargetkan untuk lebih menyerap Gas Rumah Kaca (GRK), sehingga jika dikombinasikan dengan kegiatan pengurangan emisi GRK dari sektor lain, akan mencapai emisi karbon netral/net-nol pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Untuk mencapai target jangka menengah dan panjang dalam pengurangan emisi tersebut, ekosistem unik memainkan peran penting, termasuk di dalamnya ekosistem lahan gambut dan mangrove. Ekosistem unik di dunia memainkan peranan penting pengurangan emisi karbon dalam kaitannya dengan konservasi keanekaragaman hayati, penyimpanan dan pasokan air, perlindungan pesisir, dukungan perikanan, dan mata pencaharian masyarakat,” ujar Menteri Siti.

Pengendalian Perubahan Iklim dalam Presidensi G20

Sementara itu, mengawali Pertemuan Pertama Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG Meeting), telah diselenggarakan workshop ketahanan air oleh EDM dan workshop pengendalian perubahan iklim oleh CSWG di Yogyakarta, Senin (21/3/2022).

Workshop yang merupakan side event dari G20 EDM-CSWG I, diadakan secara paralel dan dipimpin secara langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro, selaku Co-Chair EDM dan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanti selaku Co-Chair CSWG.

Dalam keterangannya Sigit Relianto mengatakan penyelenggaraan workshop ketahanan air sejalan dengan semangat para peserta pertemuan, khususnya Negara G20 dalam memperkuat upaya perlindungan dan pengelolaan air.

Workshop ini ditujukan untuk mencari solusi dan memetakan kerja sama menuju ketahanan air, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan target nomor 6, yaitu air yang bersih dan sanitasi untuk semua.

“Workshop (ketahanan air) pada hari ini, bersifat awalan untuk menghimpun seluruh upaya yang telah dilakukan dari semua negara peserta sekaligus menunjukan solusi terbaik yang dapat dipertukarkan untuk dilakukan. Kami akan menindaklanjuti kegiatan hari ini dengan pertemuan untuk membahas yang lebih detail,” paparnya.

Menteri Siti dmenyampaikan penyelenggaraan G20 merupakan momentum untuk mewujudkan tindakan kolektif yang lebih berani untuk mengatasi tiga krisis planet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News