Menteri Tito Ungkap Penyebab Kasus Korupsi, Begini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap penyebab terjadinya praktik kasus korupsi.
Hal itu disampaikan Tito Karnavian saat rapat kerja dengan Ketua KPK Firli Bahuri, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas, para kepala daerah, dan Ketua DPRD se-Indonesia, Senin (24/1).
Menurut Tito, sistem administrasi pemerintahan yang tidak transparan, politik berbiaya tinggi, dan rekrutmen ASN dengan imbalan menjadi salah satu celah terjadinya korupsi.
Tito menilai penerapan administrasi pemerintahan yang bisa membuka peluang tindakan korupsi ialah sistem yang masih mengandalkan pertemuan fisik, alur birokrasi yang rumit, dan regulasi yang panjang.
Mantan Kapolri itu menilai penerapatan sistem administrasi seperti itu berpotensi memunculkan tindakan transaksional.
Oleh karena itu, lanjut Tito, layanan digitalisasi di berbagai bidang mulai dari perencanaan hingga eksekusi perlu dilakukan.
"Banyak saya kira hal-hal tindak pidana korupsi by system karena sistemnya. Oleh karena itu, perbaikan sistem perlu kami lakukan," kata Tito.
Penyebab tindak pidana korupsi lainnya ialah kurangnya integritas individu yang didorong oleh kurangnya kesejahteraan penyelenggara negara.
Mendagri Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Ketua KPK dan para kepala daerah dan pimpinan DPRD seluruh Indonesia mengungkap penyebab terjadinya praktik kasus korupsi.
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- Kejagung Dinilai Tepat dalam Menetapkan Tersangka Korupsi Timah
- Orang Kuat
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen