Menteri Yuddy Minta Diklat PNS Jangan Sekadar Rutinitas
Yuddy bercerita bahwa dirinya sudah pernah mengunjungi Civil Service di Singapura. Ia menilai, meskipun sarana dan prasarananya tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki oleh Indonesia, namun suasana yang terbangun di sana jauh lebih unggul.
Menurutnya, Civil Service Singapore memiliki atmosfer semangat reform-nya yang tinggi karena dikelola oleh para mentor berkelas dunia yang telah memiliki jam terbang tinggi di bidangnya masing-masing.
“Biaya untuk mengikuti pelatihan di sana kan cukup tinggi, dan juga menyita waktu yang tidak sebentar, maka kesempatan menghadirkan pelatihan ini di Indonesia jangan sampai disia-siakan,” ujar Yuddy.
Menteri juga berharap, instansi pemerintah yang telah mengirimkan para peserta Diklat tidak salah pilih. “Tentunya saudara-saudara telah memiliki kompetensi yang diharapkan. Oleh karenanya Anda harus mengikuti pelatihan ini dengan bertanggung jawab,” lanjut Yuddy.
Dia kembali mengingatkan agar para aparatur negara tidak henti mengemban semangat Nawacita dalam melayani rakyat. Terkait pelatihan tersebut, Yuddy menekankan agar LAN mampu mendorong para peserta untuk mampu menyerap materi dengan baik sehingga ke depannya dapat mengimplementasikan secara tepat guna.
“Nawacita bukan hanya slogan kampanye Presiden belaka, melainkan bentuk komitmen pemerintah dan jajaran aparaturnya dalam mendorong pembangunan bangsa,” pungkasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi mengimbau agar pendidikan dan latihan (Diklat) yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ChildFund International Gencar Melindungi Anak-Anak dari Kekerasan & Eksploitasi
- Pendaftaran CPNS 2024 Sudah Dibuka, Ini Formasi untuk Lulusan SMA
- Ketua DPD RI Dukung Gagasan Luhut Dorong Prabowo Perkuat Riset
- Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Berhasil Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste
- Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemerintah Harus Evaluasi Kegiatan Wisata Siswa
- Jokowi Menugaskan Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden