Menumbuhkan Pabrik Gula di Kawasan Pedesaan

Menumbuhkan Pabrik Gula di Kawasan Pedesaan
Menumbuhkan Pabrik Gula di Kawasan Pedesaan

Kedua, kata dia, akan melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur di 5.000 desa itu secara simultan, di 2015 juga. “Kami sedang memverifikasi ke-5.000 desa yang menjadi prioritas di tahun 2015 itu, satu minggu ini sudah tuntas. Kami kerja ngebut!” sebut Marwan.

 Ketiga, akan membentuk dan mengembangkan 5.000 Badan Usaha Pedesaan, agar kegiatan ekonomi masyarakat cepat terbangun. BUMDES itulah yang diharapkan bisa turut membangun fondasi ekononomi warga desa, sehingga desa tetap menjadi tempat strategis sebagai benteng ketahanan ekonomi nasional.

Keempat, revitalisasi pasar desa di 5.000 desa dan kawasan pedesaan. Pasar adalah salah satu indikator berputarnya keuangan, barang dan jasa di desa. Ketika pasar dibangun, maka kegiatan ekonomi akan kencang berputar di sana.

Lalu, kelima, pembangunan infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan di 5.000 desa mandiri. Keenam penyiapan implementasi penyaluran dana desa Rp 1,4 M per desa secara bertahap. “Ini sesuai Undang Undang Desa 2014, yang harus sudah mulai dijalankan tahun 2015. Karena itu, kami terus mensosialisasikan dengan baik kepada desa-desa, agar mereka bisa membangun desanya dengan optimal,” kata Mantan Ketua Fraksi PKB di DPR RI periode lalu itu.

Ketujuh, penyaluran modal bagi koperasi dan UKM di 5000 desa. Kedelapan, pilot project system pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa. Teknologi informasi itu menjadi vital untuk mengontrol, dan meremote puluhan ribu desa itu. Mereka harus dikenalkan dengan teknologi, untuk percepatan pembangunan pedesaan.

Kesembilan “save villages” di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil. Ini selalu menjadi isu yang tidak mengenakkan telinga orang Indonesia, ketika warga di daerah-daerah tersebut seakan-akan tidak terurus sama sekali. Bahkan lebih sakit lagi, mereka justru diurus dan difasilitasi negara tetangga. “Pesan dari Pak Presiden Jokowi, kita harus membangun fasilitas lebih baik di perbatasan,” ungkap master jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia itu. (don/bersambung)


NAMA H Marwan Jafar SE SH MM MSi memang bukan Menteri BUMN. Juga bukan Menteri Perindustrian. Tidak ada kaitannya dengan manufacturing dan produksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News